CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Wisata air terjun di Cianjur terbilang banyak dan memiliki keindahan yang memanjakan mata. Bahkan, keindahan berbagai wisata di Cianjur mampu menarik wisatawan lokal sampai internasional.
Curug Cikondang, salah satu wisata air terjun yang terletak di Desa Wangunjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur ini termasuk wisata air terjun yang populer. Terbukti, air terjun ini selalu dikunjungi oleh banyak pengunjung setiap harinya.
Bahkan, air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter dan lebar 30 meter ini diberi julukan oleh National Geographic Indonesia sebagai Niagara Mini-nya Indonesia. Hal itu disebabkan karena kemiripan air terjun tersebut dengan air terjun Niagara di Amerika Serikat.
Pengelola Curug Cikondang, Sundara Saputra, mengatakan per minggu air terjun ini rata-rata dikunjungi sebanyak 300-500 pengunjung.
“Berdasarkan data yang masuk, yang tercatat. Per minggunya Curug Cikondang rata-rata dikunjungi oleh 300-500 pengunjung,” tuturnya saat diwawancara, Sabtu (14/9/2019).
Dikunjungi Turis Mancanegara
Bahkan, pengunjung air terjun ini bukan hanya dari Cianjur saja. Pengunjung dari luar kota, luar provinsi, bahkan luar negeri setiap harinya selalu ada untuk berlibur di Curug Cikondang.
“Pengunjung alhamdulillah setiap harinya selalu ada, bahkan bukan cuma orang Cianjur saja. Dari luar kota juga ada, setiap hari juga yang dari luar negeri banyak,” ujarnya.
Pengunjung luar Cianjur kebanyakan di dominasi oleh tiga kota yaitu Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Sedangkan untuk pengunjung luar negeri di dominasi oleh pengunjung asal Timur Tengah.
“Untuk luar kota itu kebanyakan dari Jakarta, Bogor, sama Bekasi. Kalau luar negeri itu ada yang dari Perancis, Inggris, tapi yang paling banyak itu dari negara-negara arab, timur tengah,” tuturnya.
Para pengunjung yang datang ke Curug Cikondang biasanya hanya berkunjung dan menikmati suasana. Namun, terkadang ada pula yang bermalam di sekitar curug.
“Biasanya sih para pengunjung itu ya sekadar berlibur saja. Tapi, ada juga yang kadang camping walaupun tidak sering karema keterbatasan lahan,” tuturnya.
Fasilitas yang tersedia di Curug Cikondang saat ini masih dikatakan minim. Namun, untuk fasilitas seperti lahan parkir, Mushala, dan WC umum sudah terbilang lengkap.
“Mungkin kalau fasilitas masih minim ya. Tapi yang full itu ada Mushala, Parkir juga ada, sampai WC umum,” ujarnya.
Bahkan, jalan yang menjadi akses ke Curug Cikondang saat ini tengah diperbaiki. “Jalan memang sedikit rusak, tapi saat ini sedang diperbaiki secara total,” ucap dia.
Untuk dapat berkunjung ke Curug Cikondang ini, pengunjung cukup membeli tiket masuk sebesar Rp5 ribu. Serta, untuk biaya parkir motor Rp5 ribu, dan parkir mobil sebesar Rp10 ribu.
Air Terjun Surut Saat Kemarau
Namun, Curug Cikondang saat ini mengalami penurunan pengunjung karena musim kemarau yang berkepanjangan. Aliran air Curug Cikondang pun mengecil dan tidak seperti biasanya.
“Sekarang aliran air di Curug Cikondang sedang kecil karena belum pernah hujan. Ini sudah dua bulan sudah seperti ini akibat kemarau yang panjang,” ujarnya.
Meskipun mengalami pengecilan aliran saat kemarau, Sundara mengungkapkan bahwa Curug Cikondang tidak akan sampai kering.
“Sesuai dengan pengalaman saya sejak dulu, walaupun airnya sering mengalami pengecilan saat kemarau, tapi tidak akan sampai kering,” ucapnya.
Akibat air yang kecil ini, sebagian pengunjung menganggap Curug Cikondang tidak semenarik biasanya. “Ya, kalau airnya kecil otomatis tidak menarik lagi, ya akhirnya pengunjung pun sedikit berkurang,” tuturnya.
Bahkan, selain berdampak pada pengunjung, kecilnya aliran air Curug Cikondang pun berdampak pada petani sekitar karena aliran Curug Cikondang mengaliri sungai yang terhubung ke pemukiman warga.
“Petani juga terdampak, soalnya kan dari curug itu turun ke sungai yang ada di pemukiman. Otomatis, air juga sedikit kekurangan.” pungkasnya.(ct1)
Reporter: Afsal Muhammad
Editor: M Reza Fauzie