CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sebanyak 36 pegawai Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Cianjur menjalani swab test, Senin (10/08/2020). Hal ini dilakukan setelah ada seorang pegawai berinisial Ny N, dinyatakan positif Corona atau Covid-19 di Cianjur
Juru Bicara Pusat Informasi Corona / Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, status Ny N staf KCD Disdik Jabar di Cianjur ini sebenarnya merupakan pasien probable. Hal itu diketahui dari hasil tracking puskesmas setempat beberapa waktu lalu.
“Dari hasil tracking puskesmas itu diketahui bahwa jumlah yang harus diswab itu ada 36 orang. Oleh karena itu dari dinkes dan tim menuju ke sini untuk memeriksa 36 orang, termasuk ketua atau pimpinan KCD Disdik,” tuturnya saat ditemui di KCD Wilayah VI Disdik Jawa Barat Cianjur.
Setelah dilakukan swab test dan menunggu hasilnya keluar, 36 orang itu akan diisolasi di dalam kantor sampai hasil tes keluar sekitar satu pekan ke depan. Setelah itu, baru akan ada tindakan lanjutan dari hasil swab test
“Setelah hasil swab keluar nanti ditentukan langkah selanjutnya. Bila mana ada yang terpapar, kita tracking kembali di keluarga dan tetangga,” katanya.
Karantina KCD Disdik Jabar Wilayah Cianjur
Jika ternyata ada beberapa orang yang positif Covid-19 usai melakukan kontak langsung dengan Ny N, maka KCD Wilayah VI Disdik Jawa Barat Cianjur terpaksa akan ditutup.
“Tapi kalau misalkan masih bisa kita atasi, potensi tidak menyebar, pelayanan tetep akan dibuka. Jadi tindakan selanjutnya itu akan ditentukan setelah hasil swab keluar,” ujar dia.
Dirinya menjelaskan, pelaksanaan karantina di KCD lebih efektif dari pada dilakukan di pusat isolasi yakni di Bumi Ciherang. Kendala jarak dan jumlah orang yang diangkut jadi salah satu faktornya.
“Di sini ada 36, kalau kita ke Bumi Ciherang kan jauh. Terus koordinasi pengangkutan dan lain sebagainya itu membutuhkan fasilitias khusus, kalau cuma satu dua itu bisa. Karena mereka dari semalem sudah di karantina di sini,” kata dia.
Karantina yang dilakukan, lanjut dia, merupakan tindakan kewaspadaan. Maka dari itu, tetap saja asupan makanan bagi para pegawai yang dikarantina harus diperhatikan dan diarahkan ke makanan bergizi dan vitamin tinggi.
“Dan pimpinan sudah diduskisakan apa saja yang harus disediakan kepada staf yang dikarantina dan sudah diacc. Alhamdulillah responnnya sangat bagus mudah-mudahan tidak ada yang positif,” ujar dia.
Bagi pasien positif Covid-19, pilihan tempat isolasi ada dua yaitu Bumi Ciherang dan rumah sakit. Bagi pasien positif tanpa gejala maka akan ditempatkan di Bumi Ciherang, sementara bagi yang bergejala akan ditempatkan di rumah sakit.
“Kalau saya lihat di sini itu tanpa gejala, jadi kalau ada yang positif itu di ke Bumi CIherang.” tukasnya,(afs/rez)