CIANJURUPDATE.COM – Polisi masih terus mendalami asal-usul minuman keras (miras) oplosan, atau yang kerap dijuluki minuman setan, yang telah merenggut nyawa lima pria di Kabupaten Cianjur.
Penyelidikan ini menemui kendala serius lantaran sosok yang pertama kali membawa minuman mematikan tersebut juga turut menjadi korban tewas.
Kepala Satuan Narkoba (Kasat Narkoba) Polres Cianjur, AKP Herman mengungkapkan, bahwa pihaknya tengah berupaya keras mencari tahu apakah minuman yang dikonsumsi para korban merupakan racikan sendiri atau dibeli dari penjual miras.
BACA JUGA: Pesta Miras Berujung Maut, Lima Nyawa di Cianjur Melayang Akibat Oplosan
“Masih didalami dan dilakukan penyelidikan, dari mana miras tersebut berasal,” ujar AKP Herman saat ditemui di Mapolres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Selasa 17 Juni 2025.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kandungan alkohol dalam minuman tersebut juga belum dapat dipastikan.
Rencananya, pihaknya akan segera menguji sampel minuman yang tersisa untuk mengetahui kadar dan jenis zat berbahaya di dalamnya.
“Belum tahu berapa persen alkoholnya,” tegasnya.
BACA JUGA: Polres Cianjur Musnahkan Ribuan Knalpot Brong dan Miras, Komitmen Tegakkan Ketertiban
Ia menjelaskan bahwa kunci informasi mengenai asal-usul minuman oplosan itu berada pada korban yang pertama kali membawanya, namun sayangnya, ia juga menjadi bagian dari daftar korban meninggal dunia.
“Tapi akan tetap kami dalami untuk mengungkap asal minumannya dan kandungan alkoholnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, lima orang warga dari dua kecamatan berbeda dilaporkan meninggal dunia secara beruntun usai diduga keras menenggak minuman keras (miras) oplosan. Aparat Kepolisian Resor Cianjur kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap sumber minuman mematikan tersebut.
BACA JUGA: Polisi Gerebek Pabrik Miras Oplosan di Cianjur, Ratusan Liter Diamankan
Rentetan peristiwa tragis ini diawali pada Jumat, 13 Juni 2025. Tiga orang korban, yang diidentifikasi berinisial MR (32), DH (44), dan Ir (42), diketahui mengonsumsi minuman keras bersama rekan-rekannya di salah satu lokasi di wilayah Kecamatan Cianjur.
Seolah tak cukup, pada malam harinya, MR membawa sisa minuman yang dikemas dalam dua botol air mineral. Minuman yang diduga miras oplosan itu kemudian ia tenggak kembali bersama dua rekan lainnya, FR (31) dan Rzk (27), di kawasan Kecamatan Cibeber.
Keesokan harinya, Sabtu (14/6/2025), petaka mulai terungkap. MR dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala mual dan muntah hebat. Upaya medis tak mampu menyelamatkan nyawanya.***
Editor: Dadan Suherman