CIANJURUPDATE.COM — Bendahara Umum (Bendum) HIPMI Jawa Barat, M. Firaldi Akbar, mengapresiasi pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) HIPMI Kabupaten Cianjur yang dinilainya berjalan sangat baik dan menjadi salah satu muscab terbaik di Jawa Barat.
Menurut Firaldi, proses kaderisasi di HIPMI Cianjur berlangsung lancar dan matang. Hal itu tercermin dari terpilihnya ketua baru melalui mekanisme aklamasi.
“Ini merupakan muscab terbaik. Kaderisasi berjalan lancar, dan dengan pemilihan secara aklamasi saya melihat sudah terjadi kesolidan dan kekompakan. Harapannya, ketika menjalankan program kerja ke depan bisa langsung gaspol,” ujar Firaldi.
BACA JUGA: Cahya Ibrahim jadi Calon Tunggal Ketua HIPMI Cianjur 2025
Ia pun menyampaikan sejumlah pesan dan harapan kepada ketua HIPMI Cianjur yang baru, dengan menyoroti tiga isu strategis yang dinilai penting bagi pengembangan pengusaha muda di daerah tersebut.
Isu pertama adalah penanaman modal asing. Firaldi menilai Kabupaten Cianjur telah berhasil menarik investasi dari luar, namun ia berharap kehadiran investasi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengusaha lokal, khususnya pengusaha muda.
“Investasi dari luar harus bisa dimanfaatkan oleh pengusaha lokal, terutama pengusaha muda di Cianjur, agar peran ekonomi bisa dijalankan dan dirasakan langsung oleh kader-kader HIPMI,” katanya.
BACA JUGA: Pemerintah Provinsi Dorong HIPMI Jabar Perkuat Ketahanan Pangan
Isu kedua yang disoroti adalah infrastruktur. Firaldi menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat saat ini tengah mengonsentrasikan pembangunan infrastruktur, seperti jalur Puncak II serta pengembangan wilayah Cianjur Selatan.
“Kami berharap momentum pembangunan infrastruktur ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha lokal di Cianjur untuk naik kelas dan memperluas peluang usaha,” jelasnya.
BACA JUGA: Nilai Investasi di Cianjur Meningkat, HIPMI Sebut Banyak Ditopang Izin Usaha Menengah Kecil
Sementara isu ketiga adalah sektor agribisnis. Mengingat Cianjur dikenal sebagai salah satu lumbung pangan, Firaldi mendorong generasi muda untuk kembali melirik sektor pertanian, namun dengan pendekatan yang lebih modern.
“Kami berharap anak-anak muda bisa kembali ke sawah, tetapi dengan konsep bisnis model terbaru, termasuk digitalisasi. Dengan begitu, pengusaha pertanian bisa berkembang dan lebih kompetitif,” pungkasnya.***
Editor: Dadan Suherman
