FKRD Sabandar Dorong Desa Inklusif Lewat Musrenbang Remaja 2025

CIANJURUPDATE.COM – Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD) Sabandar menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Remaja (Musrenbang Remaja) pada Selasa (29/4/2025).

Yayasan Sekretariat Masyarakat Anak melalui program Power to You(th) (PtY) mendukung kegiatan ini. FKRD berkolaborasi dengan anak muda, pemerintah desa, dan organisasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan desa yang aman, inklusif, dan berpihak pada remaja.

Berbagai elemen masyarakat hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk Sekretaris Desa Asep Sobandi yang mewakili kepala desa, pengurus Karang Taruna, perwakilan dari 14 RW, PKK, dan tokoh masyarakat. Sebanyak 37 peserta turut serta, terdiri atas 21 laki-laki dan 16 perempuan.

Ketua FKRD Sabandar, Warda Tu’saadah dalam sambutannya menegaskan bahwa Musrenbang ini menjadi ruang strategis bagi anak muda untuk berdialog dengan pemerintah desa.

“Ini menjadi ruang untuk menyuarakan aspirasi terkait isu-isu penting, terutama pencegahan perkawinan anak, kekerasan berbasis gender, dan praktik berbahaya lainnya,” jelasnya.

Community Organizer dari Yayasan SEMAK, Hari Winarko memperkenalkan latar belakang pendampingan FKRD Sabandar. Ia menjelaskan bahwa forum ini muncul dari kebutuhan mendesak akan ruang partisipatif bagi remaja dalam proses pembangunan.

BACA JUGA: Suara Anak Muda Desa Sukamaju, FPRD Salurkan Aspirasi Remaja Lewat Musrenbang

“Melalui FKRD, kami ingin anak muda bukan hanya menjadi objek, tetapi juga subjek perubahan,” ujarnya.

Sekretaris Desa Sabandar, Asep Sobandi menyampaikan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Sabandar. Ia menyambut baik penyerahan formal FKRD dari SEMAK ke desa.

“Saya menilai FKRD bisa menjadi mitra strategis dalam menjalankan program kepemudaan, terutama dengan rencana integrasi bersama Karang Taruna,” ungkapnya.

FKRD mempresentasikan program unggulan mereka tahun ini, yaitu Safari Ramah Anak. Kegiatan edukatif dan partisipatif ini akan berlangsung di seluruh RW untuk meningkatkan kesadaran warga tentang hak-hak anak dan bahaya perkawinan usia dini, sekaligus menjadi langkah awal pembentukan Posyandu Remaja.

Siti Khoerunnisa memandu sesi diskusi yang menghadirkan antusiasme tinggi dari peserta. Perwakilan desa, Karang Taruna, dan BPD mendukung keberlanjutan FKRD, baik secara struktural maupun anggaran.

Ketua MUI Cianjur, H. U. Hermana, memberikan masukan kepada FKRD Sabandar.

BACA JUGA: Anastasya Putri, Anak Yatim Cianjur Jadi Anak Asuh Gubernur Dedi Mulyadi

“Saya mendukung dan memberikan masukan konkret agar FKRD berani memperkuat edukasi dan menekan pernikahan usia dini dengan pendekatan persuasif dan kebijakan desa yang tegas,” katanya.

Warda dan Rosita dari FKRD menyampaikan bahwa selama tiga tahun pendampingan dari SEMAK, mereka telah mengikuti pelatihan seperti public speaking, literasi media sosial, dan pencegahan bullying.

Mereka menerapkan ilmu tersebut melalui program seperti Cakrawala Ilmu. Meski tantangan dana masih ada, mereka tetap memprioritaskan penyebaran ilmu dan pembangunan jejaring.

Editor: Afsal Muhammad

 

Exit mobile version