Bupati Wahyu Gratiskan Persalinan Bagi Warga Tak Mampu, Janji Turunkan AKI, AKB, dan Stunting

CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta prevalensi stunting melalui berbagai program kolaboratif. Salah satunya adalah memastikan layanan persalinan gratis bagi masyarakat kurang mampu.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, saat menghadiri Pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Cianjur Masa Bakti 2023–2028, yang digelar di Pancaniti Pendopo pada Kamis (12/6/2025).

BACA JUGA: PC IBI Cianjur Peringati Hari Bidan Nasional dan HUT IBI ke-70: Semakin Matang Bersikap, Semakin Dekat Masyarakat

Acara ini mengangkat tema “Bidan Hadir dalam Kolaborasi dan Sinergitas untuk Mewujudkan Indonesia Sehat 2045.”

Bupati Wahyu Ferdian menegaskan pentingnya pelayanan kesehatan yang merata dan penuh empati.

“Sesuai dengan tagline Melayani dengan Cinta, kami ingin seluruh masyarakat Cianjur dapat dilayani dengan baik dan penuh kasih. Kami harap kepengurusan IBI yang baru dapat bersinergi dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, dalam menurunkan AKI, AKB, dan angka stunting,” ujarnya.

BACA JUGA: Bupati Cianjur Bersama Ratusan Pegawai P3K Tanam 530 Pohon Durian di Cugenang

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa pemerintah daerah bersama para stakeholder dan organisasi profesi sedang merancang sistem layanan dan rujukan yang optimal agar tidak ada lagi keterlambatan dalam penanganan pasien.

“Kita juga akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya pelayanan kesehatan sejak dini,” tambahnya.

Galuh Sifa Famila Ketua PC IBI Kabupaten Cianjur dalam kesempatan yang sama memaparkan sejumlah inovasi, salah satunya adalah program “Kadung Cinta.”

BACA JUGA: Ikuti Jejak KDM, Bupati Cianjur Akan Berkantor di Desa, Kecamatan, dan Puskesmas

Program ini mengusung konsep pendampingan oleh “ibu asuh” yang akan memantau kondisi ibu hamil sejak awal hingga proses persalinan, demi memastikan keselamatan ibu dan bayi.

Terkait isu stunting, Ketua IBI menekankan bahwa peran bidan sangat krusial dalam pencegahan dan penanganan.

“Seluruh bidan, baik yang bertugas di puskesmas, rumah sakit, praktik mandiri, maupun di desa-desa, memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam penurunan angka stunting. Kolaborasi antar profesi sangat diperlukan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Bupati Cianjur Siap Sidak Perusahaan yang Tahan Ijazah Buruh, SPN Soroti Pelanggaran Hak Normatif

Ia juga menyampaikan bahwa bidan desa rutin mengupdate data stunting di wilayahnya serta melakukan pendampingan langsung untuk memastikan intervensi yang tepat.

Dengan memastikan bahwa tidak ada warga Cianjur yang akan kesulitan melahirkan karena alasan biaya.

“Jika memang benar tidak mampu, masyarakat bisa langsung datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemerintah daerah siap mendukung sepenuhnya tanpa membebani masyarakat dengan biaya,” tegasnya.***

Editor: Dadan Suherman

Exit mobile version