CIANJURUPDATE.COM – Suasana khidmat mewarnai Aula Hotel Cianjur pada Senin 5 Mei 2025, ketika jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Cianjur untuk masa bakti 2025–2028 resmi dilantik.
Prosesi pelantikan berjalan lancar di hadapan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur, sejumlah pejabat daerah, serta tamu undangan dari PWI Provinsi Jawa Barat dan perusahaan media.
Mengusung tema “Monolog Tirto,” acara pelantikan ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, namun juga merefleksikan esensi perjuangan dunia jurnalistik sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya meraih kemerdekaan informasi. Tema ini seolah menjadi pengingat akan peran penting pers dalam mengawal kebenaran dan menyuarakan kepentingan publik.
Baca Juga: PWI Cianjur & Yayasan Assuluk Perangi HIV, Gelar Tes dan Penyuluhan Kesehatan Demi Ramadhan Sehat
Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, memberikan penegasan penting terkait legitimasi kepengurusan PWI Cianjur yang baru dilantik.
Ia menyatakan dengan lugas, “Pengurus ini hasil konferensi, bukan hasil dari pemikiran sepihak. Ini murni proses demokrasi.” Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan adanya intervensi atau penunjukan sepihak dalam pembentukan kepengurusan, menekankan bahwa proses pemilihan berjalan sesuai mekanisme organisasi yang demokratis.
Lebih lanjut, Hilman Hidayat menyoroti isu krusial yang tengah menghantui dunia jurnalistik, yakni maraknya oknum yang mengaku sebagai wartawan tanpa memiliki tanggung jawab profesional.
“Harapannya, kita hanya mengingatkan agar masyarakat dan lembaga berhati-hati dalam membedakan antara wartawan profesional dan oknum yang hanya mengatasnamakan profesi jurnalist.” jelasnya.
Baca Juga: PWI Cianjur Gelar OKK 2025, Siap Cetak Wartawan Profesional dan Beretika
Tak hanya menyoroti isu eksternal, Hilman juga menyinggung dinamika internal yang terjadi di tingkat PWI pusat, yang sayangnya turut berdampak hingga ke daerah. Munculnya kepengurusan tandingan atau yang disebut sebagai “PWI bayangan” menjadi perhatian serius. Dengan nada tegas, ia menyampaikan ketidaksepakatannya,
“Masalah di pusat. Jangan sampai konflik ini mengorbankan perjuangan kita di daerah. Organisasi PWI adalah satu, jangan sampai terpecah segelintir orang.” ujarnya.
Hilman menyampaikan harapan besar terkait konflik internal di PWI pusat. Ia menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalan rekonsiliasi demi menjaga marwah organisasi serta kelangsungan profesi wartawan di seluruh Indonesia.
“Harapan dengan adanya konflik yang tengah terjadi di PWI pusat, agar dapat segera diselesaikan dengan rekonsiliasi jalan terbaik demi menjaga marwah organisasi dan kelangsungan profesi wartawan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.***
Editor: Indra Arfiandi, Penulis: Fauzi