Banjir Bandang Hantam Cianjur, Ratusan Juta Rupiah Raib dalam Semalam

CIANJURUPDATE.COM – Opan Alik, seorang pemilik grosir di Cianjur, kehilangan mimpinya untuk mengembangkan usaha akibat banjir bandang yang menghantam kediamannya di Kampung Puncak Manis, Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur pada Sabtu (26/4/2025) malam.

Air setinggi hampir tiga meter merobohkan rumah sekaligus sumber mata pencahariannya yang telah ia rintis bertahun-tahun. Banjir itu menyebabkan kerugian sekitar Rp300 juta.

Pada Senin (28/4/2025), Opan tampak linglung saat menginventarisasi kerugiannya. Banjir menghanyutkan dan merusak barang dagangan di toko grosirnya, membuat perangkat elektronik tak berfungsi, serta merendam pakaian dalam lumpur.

“Sekitar Rp300 juta,” ujarnya lirih setelah dua hari membersihkan lumpur setebal 20 sentimeter dari rumahnya.

Toko Opan porak-poranda. Makanan ringan, perisa minuman, dan ratusan kardus air mineral berserakan tertutup lumpur. Lemari pendingin es krim juga terjungkal.

Opan mengenang malam mencekam itu. Saat kejadian, ia bersama istri yang tengah hamil tua dan anaknya berada di lantai dua. Hujan tidak terlalu deras, tetapi tiba-tiba terdengar suara gemuruh, dan air masuk dari belakang rumah dengan sangat cepat.

BACA JUGA: 12 Rumah di Cianjur Rusak Berat Akibat Banjir, BPBD Siapkan Bantuan

Dalam kepanikan, Opan berusaha menutup rolling door toko, tetapi air sudah naik setinggi leher karyawan dan sales yang mencoba menyelamatkan motor mereka. Ia berteriak menyuruh mereka melepaskan motor demi keselamatan.

Ketinggian air melonjak drastis, hampir mencapai lantai dua dalam dua menit. Opan sempat berencana mengevakuasi keluarganya ke atap rumah tetangga, tetapi ia urungkan karena khawatir atap tidak kuat menahan beban. Beruntung, air akhirnya berhenti naik, meski arus deras tetap menghancurkan seluruh isi lantai satu rumahnya.

Penelusuran mengungkap bahwa posisi ruko Opan di dataran rendah, di ujung turunan jalan, dan di dasar cekungan alami menjadi penyebab utama banjir parah ini. Area persawahan yang lebih tinggi di belakang rukonya memperburuk situasi.

“Dulu tidak pernah banjir parah meski hujan deras. Ini baru pertama kalinya,” ujar Opan heran.

Kini, keluarga Opan sangat membutuhkan makanan dan pakaian bersih. Banjir merendam seluruh harta benda mereka, dan Opan terpaksa memakai pakaian pinjaman selama tiga hari terakhir. Anaknya juga tidak dapat bersekolah.

Banjir bandang ini menunjukkan betapa rentannya wilayah Cianjur terhadap bencana hidrometeorologi, terutama untuk bangunan di dataran rendah.

BACA JUGA: Wahyu Bakal Sikat Habis Bangunan Liar Biang Kerok Banjir Cianjur

Opan membutuhkan uluran tangan dan bantuan untuk memulihkan kondisi keluarganya pascabencana.

Editor: Afsal Muhammad

 

Exit mobile version