Trauma Mendalam Gadis 17 Tahun Jadi Korban Asusila Pria 45 Tahun di Cianjur

CIANJURUPDATE.COM – Tatapan matanya seringkali kosong, lebih banyak menunduk dalam kebisuan. Kata-kata seolah tercekat, enggan keluar dari bibir seorang gadis berusia 17 tahun yang seharusnya baru saja merayakan kelulusannya dari bangku SMK. Di balik diamnya, tersimpan luka dan trauma mendalam yang tak terperikan.

Gadis asal Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur ini adalah korban dari serangkaian tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh AS alias Bohel (45), seorang pria yang dikenalnya sebagai sahabat karib sang ayah. Pria yang seharusnya menjadi pelindung, justru menjadi predator yang menghancurkan masa remajanya.

Menurut Kuasa Hukum Korban, Tegar Prayoga, mimpi buruk ini bermula dari topeng keakraban. Pelaku, yang sudah dianggap korban seperti kakaknya sendiri, secara perlahan merusak kepercayaannya dengan bujuk rayu dan janji palsu.

“Korban ini juga setelah didalami keterangannya, tidak menyangka akan adanya kekerasan atau pengancaman sampai adanya pencabulan seperti ini. Sebab, korban merasa si pelaku sudah seperti abangnya sendiri,” ungkap Tegar di Polres Cianjur, Selasa (8/7/2025).

BACA JUGA: Residivis di Cianjur Diduga Cabuli Anak Sahabatnya, Korban Diancam dan Dicekoki Obat Keras

Pelaku menabur janji manis: sebuah sepeda motor, uang tunai Rp1 juta, hingga sebuah handphone baru. Namun, semua itu hanyalah umpan untuk menjerat korban dalam lingkaran setan perbuatannya.

Ketika bujuk rayu tak lagi mempan, pelaku menunjukkan wajah aslinya. Kekerasan dan ancaman menjadi senjata utamanya untuk memaksa korban menuruti keinginannya.

“Ketika sudah melakukan hubungan sekali, dan pelaku ingin yang kedua kali dan tiga kali, si korban dipaksa kalau tidak mau sampai dicekik,” papar Tegar.

Ketakutan korban semakin menjadi saat pelaku mengancam akan menyebarkan video perbuatan bejat mereka dan mencelakai orang tuanya. Ancaman inilah yang membungkam mulut korban selama berbulan-bulan, membiarkannya menderita dalam kesendirian sejak September 2023. Bahkan, pelaku diduga kuat mencekoki korban dengan obat keras jenis Tramadol untuk melancarkan aksinya.

BACA JUGA: Sempat Hilang Sebulan, Korban Tindak Asusila Guru SD Kemungkinan Lebih dari Dua Siswi

Kini, setelah keluarga mengungkap kasus ini dan melaporkannya ke Polres Cianjur pada Selasa (08/07/2025), perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Perjuangan melawan trauma.

“Korban sulit untuk berbicara, berdiam diri, banyak melamun, jadi harus ada pendekatan secara intens. Menurut analisis saya, korban mengalami traumatik yang mendalam,” ujar Tegar.

Sementara korban dan keluarganya berjuang mencari keadilan dan memulihkan jiwa yang terluka, AS alias Bohel, seorang residivis, dilaporkan masih bebas berkeliaran. Keluarga hanya bisa berharap aparat segera bertindak dan proses hukum dapat berjalan untuk menyembuhkan sebagian luka yang telah digoreskan begitu dalam.

Exit mobile version