Dinkes Cianjur Usut Tuntas Dugaan Keracunan MBG, Sampel Muntahan Siswa Turut Diperiksa

CIANJUR, CIANJURUPDATE.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Cianjur, dr. I Made Setiawan, meninjau langsung penanganan kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami 16 siswa dari Sekolah Raudhatul Mutaqqin di Puskesmas Gekbrong, Kamis (9/10/2025).

Kedatangannya bertujuan untuk memastikan proses penanganan medis dan investigasi berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan.

Saat ditemui di lokasi, dr. I Made Setiawan menyatakan bahwa tim gabungan telah bergerak cepat sejak laporan pertama diterima.

Baca Juga: Diduga Keracunan MBG, 16 Siswa SD dan SMP Raudhatul Mutaqqin Dilarikan ke Puskesmas

Ia menegaskan bahwa investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menemukan penyebab pasti dari insiden tersebut.

“Mulai dari pelaporan hingga penanganan sudah dilakukan dengan baik. Saat ini tim sedang melakukan investigasi dan pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil sementara dan laporan lengkapnya akan disampaikan setelah pemeriksaan selesai,” ujarnya di lokasi.

Baca Juga: Bupati Wahyu Stop Dua SPPG di Cianjur, Seluruh Dapur MBG Wajib Miliki Sertifikat

Ia juga mengapresiasi sinergi antarlembaga yang terjalin dalam merespons kejadian ini. Menurutnya, koordinasi yang solid menjadi kunci penanganan yang efektif.

“Teman-teman dari Koramil, Polsek, pihak sekolah, dan Puskesmas sudah bekerja sama dengan baik. Pak Camat juga sudah mengkoordinasikan seluruh kegiatan ini. Namun tentu, kejadian ini menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak terulang kembali,” ucapnya.

Untuk kepentingan penyelidikan, sejumlah sampel telah diamankan oleh tim terkait. dr. I Made memastikan proses pengambilan sampel dilakukan secara komprehensif untuk melacak sumber dugaan keracunan.

“Sampel sudah diambil semua, mulai dari bahan makanan yang tersisa, sampel di bank makanan, hingga sisa muntahan pasien. Semua sesuai dengan prosedur yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu, kondisi seluruh siswa yang terdampak dilaporkan telah stabil dan diizinkan pulang. Meski demikian, pemantauan kesehatan akan terus dilakukan oleh pihak Puskesmas.

Baca Juga: Warga Cugenang Keluhkan Porsi dan Kemasan MBG untuk Ibu Menyusui: “Dibungkusnya Kayak Asal Banget”

“Tadi ada dua siswa yang ditangani di sekolah dan 14 di Puskesmas. Alhamdulillah, semuanya sudah tidak ada keluhan dan diperbolehkan pulang. Namun, pihak Puskesmas tetap akan melakukan pemantauan hingga besok,” tambahnya.

Menanggapi insiden yang berkaitan dengan program nasional ini, dr. I Made menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana program. Ia berharap program yang bertujuan mulia ini dapat berjalan aman dan mencapai tujuannya.

“Kalau SPPG sesuai dengan rapat kita yang kemarin kan harus terpenuhi semua persyaratan, bagaimana SPPG itu berjalan baik. Program ini sangat baik, tujuannya meningkatkan kecerdasan dan daya saing generasi muda sekaligus menggerakkan ekonomi melalui UMKM. Tapi pelaksanaannya harus kita kawal bersama agar manfaatnya benar-benar dirasakan dan tidak menimbulkan dampak negatif,” tutupnya.***

Editor: Indra Arfiandi 

 

Exit mobile version