RSUD Cimacan Raih Apresiasi BPJS Kesehatan, Klaim Pending Jadi Sorotan Utama

CIANJURUPDATE.COM – BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi melakukan supervisi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan pada Selasa (01/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan mutu layanan kesehatan dan keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam kunjungan ini, tim supervisi juga menyosialisasikan penyebab klaim dari RSUD yang masih tertunda karena memerlukan penelitian lebih lanjut.

Kepala Bidang Medis RSUD Cimacan, dr. Paul Jonatan, mengungkapkan bahwa tim BPJS Kesehatan datang untuk melihat langsung kualitas pelayanan rumah sakit terkait program JKN.

“Menurut mereka, rumah sakit tidak terlalu banyak bermasalah dengan BPJS, karena di Cianjur RSUD Cimacan ini lebih baik dari rumah sakit lainnya terkait hal-hal pengklaiman karena kita juga selalu tepat waktu,” ungkap dr. Paul saat dihubungi.

BACA JUGA: Rumah Khitan Nur Assyifa Cianjur Jadi Pilihan Utama Saat Libur Sekolah

Selain ketepatan waktu dalam pengajuan klaim, dr. Paul Jonatan menambahkan bahwa RSUD Cimacan juga selalu mematuhi semua aturan BPJS Kesehatan terkait pelayanan JKN.

“Selain itu juga kita sudah mengikuti aturan mereka yang selalu menggunakan JKN Mobile pendaftaran online, jadi kita sudah 100 persen,” tambahnya.

Lebih lanjut, dr. Paul menjelaskan bahwa salah satu fokus utama kedatangan BPJS Kesehatan adalah sosialisasi mengenai klaim yang masih tertunda.

“Jadi rumah sakit itu biasa ada hal dalam pengajuan itu. Dan ada beberapa pengajuan pengklaiman kita yang tidak disetujui oleh mereka. Jadi mereka membicarakan hal itu karena ada alasan bagi mereka. Mereka juga dituntut dengan aturan, sehingga mereka datang untuk menjelaskan hal tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Lansia Viral yang Dituduh Culik Anak Akhirnya Bisa Pulang Pasca Perawatan Medis di Rumah Sakit

Menurut dr. Paul, jumlah pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan bervariasi setiap bulan. Bahkan, pihak RSUD terus mengajukan kembali klaim dari bulan sebelumnya yang masih tertunda.

“Dari setiap kita pengajuan pengklaiman itu yang disetujui dibayar oleh mereka itu tidak full dan tidak 100 persen pengajuan kita dibayar full. Jadi mereka datang itu untuk sosialisasi terkait beberapa pengklaiman yang tidak disetujui karena ada beberapa alasan atau hal yang harus diteliti lagi,” sambungnya.

Meskipun demikian, BPJS Kesehatan menunjukkan sikap terbuka terhadap pengajuan kembali klaim yang pembayarannya tertunda.

“Alhamdulillah tapi respon mereka sangat baik, bahkan pengklaiman yang pending bulan lalu dan kita ajukan lagi responnya cepat,” kata dr. Paul.

BACA JUGA: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mental, Rumah Sakit Edelweiss Cianjur Berbagi Takjil sekaligus Edukasi di Perempatan Jalan Pramuka

dr. Paul Jonatan berharap dapat meminimalkan, atau bahkan meniadakan, klaim yang tertunda. Menurutnya, hal ini sangat penting karena klaim BPJS Kesehatan merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar yang sangat memengaruhi operasional rumah sakit.

“Jadi kalau pengklaiman kita banyak yang dipending, ya membuat repot kita juga secara operasional. Ya mungkin harapan kita ke depan pendingan kita makin sedikit dan tidak ada pendingan lagi,” tutupnya.

Editor: Afsal Muhammad

Exit mobile version