CIANJURUPDATE.COM – Sebanyak 258 perangkat desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur mengikuti kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara di Markas Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya, Senin (1/12).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertujuan untuk menempa kedisiplinan, membentuk mental positif, serta menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada para aparatur desa.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, Dendi Kristanto, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta pada gelombang ini terbilang tinggi. Hal ini dipicu oleh dampak positif yang terlihat dari pelaksanaan bela negara pada gelombang sebelumnya.
Baca Juga: PMI Cianjur Kirim Tiga Relawan Bantu Penanganan Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Banyak yang secara sukarela meminta gelombang berikutnya. Saya pun tidak menyangka mereka begitu antusias. Jika hasil evaluasi kegiatan ini dinilai positif, bukan tidak mungkin tahun depan akan digelar kembali. Namun tentu pelaksanaannya melihat inisiatif dan manfaat yang mereka rasakan,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Dendi menjelaskan, output utama dari pelatihan ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perangkat desa, khususnya dalam aspek pelayanan publik. Melalui kedisiplinan ala militer yang terukur, diharapkan kinerja perangkat desa dapat lebih optimal.
“Harapannya setelah ikut, ada perubahan signifikan dalam hal mental positif, disiplin, dan performa kerja di desa,” tambahnya.
Baca Juga: PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh, Direksi Turun Langsung ke Lokasi
Sementara itu, Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan pentingnya pembinaan mental bagi aparatur desa. Menurutnya, kepala desa dan perangkatnya merupakan garda terdepan pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap komunikasi, koordinasi, dan kedisiplinan mereka semakin baik. Dampaknya tentu pada pelayanan masyarakat yang lebih maksimal,” kata Bupati.
Bupati Wahyu juga menyebutkan bahwa pelatihan kali ini merupakan gelombang terakhir untuk tahun anggaran berjalan. Pihaknya membuka peluang untuk melanjutkan program serupa di masa mendatang dengan cakupan yang lebih luas.
“Mungkin tahun depan akan diadakan lagi, termasuk kemungkinan melibatkan dinas lain jika dianggap diperlukan,” tutupnya.
