Pemugaran Situs Gunung Padang Dimulai, Fokus Awal Perbaikan Lereng Rawan Longsor

CIANJURUPDATE.COM – Kegiatan Kajian dan Pemugaran Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan bahwa Situs Gunung Padang adalah salah satu warisan budaya paling krusial di Nusantara yang mencerminkan kemegahan peradaban masa lalu.

Ia menyebut situs punden berundak yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu sebagai “piramida Indonesia.”

Baca Juga: Wabup Cianjur Buka TMMD ke-126 di Campaka, Sinergi TNI dan Pemda Percepat Pembangunan Desa

“Situs Gunung Padang ini merupakan lokasi yang sangat penting untuk segera kita restorasi dan perbaiki. Para pakar dari tim peneliti Bapak Ali Akbar akan terus menganalisis bagaimana situs ini difungsikan pada zamannya,” ujar Fadli Zon pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Menurutnya, proses penelitian dan pemeliharaan akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan dengan sangat hati-hati, mengingat letak situs yang berada di area perbukitan dan berpotensi rawan longsor.

“Fase awal ini akan difokuskan pada lereng atau sisi-sisi situs yang rentan. Berdasarkan hasil peninjauan, beberapa bagian di teras bawah dan sudut lereng sudah mulai menunjukkan indikasi pergeseran. Oleh karena itu, bagian tersebut akan ditangani lebih dulu,” jelasnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kesiapsiagaan Darurat, RSUD Cimacan dan SMKN 1 Cipanas Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

Ia menambahkan, restorasi tidak hanya bertujuan untuk melestarikan struktur batu, tetapi juga untuk memperkuat area agar aman bagi pengunjung. Pemerintah pusat bersama kementerian terkait akan menata ulang jalur kunjungan tanpa merusak konstruksi asli situs.

“Hal yang harus kita pastikan adalah situs ini tidak mengalami kerusakan. Kita wajib memperbaiki strukturnya. Sebagian jalan setapak batu yang asli sudah tidak teratur dan bisa menimbulkan bahaya. Untuk itu, kini telah dibuat rute alternatif yang lebih aman dan tidak mengganggu formasi awalnya,” ungkap dia.

Ia menginformasikan bahwa pihaknya secara resmi membuka kegiatan penelitian dan pemugaran Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang bertepatan dengan momen bulan purnama. Ia menyebut, pemilihan waktu tersebut mengandung makna simbolis agar cahaya bulan penuh dapat menerangi kawasan situs yang kaya nilai sejarah dan spiritualitas. Namun, ketika kegiatan berlangsung, sinar bulan tertutup kabut tebal yang menyelimuti puncak Gunung Padang.

Penelitian dan Pemugaran Mendesak Dilanjutkan Demi Ungkap Misteri Megalitik Gunung Padang

“Kami berharap atmosfer terang bulan dapat memberikan nilai tersendiri, karena sesuai dengan namanya Gunung Padang, yang berarti terang. Ini adalah simbol agar sejarah dan kebudayaan kita juga tetap cemerlang dan lestari. Ya, meskipun, saat di puncak kami diselimuti kabut pekat, itu pengalaman baru yang luar biasa, sangat indah,” pungkasnya.***

Editor: Indra Arfiandi 

Exit mobile version