Diduga Lecehkan Staf, Kepala Desa Sukaraharja di Cianjur Mundur Usai Didesak Warga

CIANJURUPDATE.COM – Kepala Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya. Keputusan tersebut menyusul aksi unjuk rasa warga yang menuntut pertanggungjawaban atas dugaan pelecehan seksual dan pemutarbalikan fakta, Kamis (24/07/2025).

Koordinator Lapangan Aksi, Ebes, menegaskan bahwa desakan warga memiliki alasan kuat. Ia menyebut kasus yang melibatkan kepala desa tersebut telah lama menjadi perbincangan, terutama setelah muncul pengakuan dari seorang perangkat desa berinisial W yang mengaku menjadi korban perlakuan tidak senonoh dari atasannya.

“Aksi ini adalah bentuk puncak dari kemarahan warga. Kami menuntut keadilan dan juga martabat. Jangan sampai pemimpin yang harusnya jadi panutan malah mencoreng nama baik desa,” ujar Ebes.

BACA JUGA: Kepala Desa Sukaraharja Cianjur Diduga Lecehkan Staf, Warga Tuntut Pertanggungjawaban

Menurut Ebes, tekanan kuat dari masyarakat akhirnya membuat kepala desa menyatakan mundur secara lisan di hadapan camat dan ratusan warga. Warga menyambut lega keputusan tersebut, meskipun mereka tetap berkomitmen mengawal proses hukum yang berjalan.

“Kami ingin desa ini lebih baik. Kades mengundurkan diri atas dasar musyawarah, tidak ada paksaan dari pihak mana pun, dan kami akan mengawal proses penggantian secara administratif ke Pemerintah Kabupaten Cianjur,” katanya.

Ebes berharap kepala desa pengganti dapat membangun pemerintahan yang lebih baik. “Untuk kepala desa pengganti nantinya, kami harapkan pasti yang lebih baik dari Ajuk ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Oknum Guru Ngaji di Cianjur Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 7 Perempuan

Kronologi Dugaan Pelecehan

Sebelumnya, Ketua RT 03, Ali Yusuf, telah membeberkan kronologi dugaan pelecehan seksual yang memicu kemarahan warga Desa Sukaraharja. Menurutnya, gejolak ini dipicu oleh perlakuan tidak pantas kepala desa terhadap seorang perangkat perempuan yang disertai fitnah kepada rekan kerja korban.

Ali menuturkan, kasus ini bermula saat Kepala Desa Ajuk diduga melakukan perlakuan tidak pantas terhadap stafnya berinisial W. Perbuatan tersebut diduga terjadi berulang kali selama beberapa bulan terakhir.

“Jadi ceritanya, Bu W ini sering dipanggil ke ruangan khusus milik kepala desa. Di situ dia dilecehkan, diraba-raba, diminta cium. Katanya sudah lima kali kejadian,” ungkap Ali.

Editor: Afsal Muhammad
Makin Tahu Indonesia

Exit mobile version