Siswa SD Cisarawakan Kini Miliki Pusat Literasi dan Ruang Kreatif Berkat Program Pengabdian ‘Langkah Mengabdi’

CIANJURUPDATE.COM — Di tengah sunyinya pelosok Desa Gelar Pawitan, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, sebuah asa baru dinyalakan bagi masa depan anak-anak di SD Cisarawakan.

Sekolah sederhana yang selama bertahun-tahun berjuang dalam keterbatasan kini memiliki secercah cahaya harapan berkat program pengabdian masyarakat yang menyentuh langsung ke jantung permasalahan pendidikan di wilayah tersebut.

Selama ini, SD Cisarawakan berjalan dalam kondisi yang serba terbatas. Minimnya fasilitas baca, terbatasnya akses terhadap informasi, hingga kurangnya ruang bagi siswa untuk berekspresi dan berkreasi menjadi tantangan sehari-hari.

Baca Juga: Pengangguran di Cianjur Masih Tinggi, Ketua DPRD Metty Triantika: Butuh Sinergi Program Pendidikan dan Dunia Kerja

Melihat kondisi tersebut, sekelompok relawan muda yang tergabung dalam program Langkah Mengabdi hadir sebagai bentuk pengabdian nyata. Selama satu minggu penuh, mereka mendedikasikan waktu dan tenaga untuk menjalankan berbagai program inspiratif yang berfokus pada bidang pendidikan dan sosial, menyentuh langsung kebutuhan siswa, guru, dan lingkungan sekitar.

Salah satu kontribusi utama dan paling monumental dari program ini adalah pembangunan sebuah perpustakaan sederhana yang kini berdiri sebagai pusat literasi baru di sekolah. Tak hanya itu, delapan program tematik yang terstruktur digelar untuk menyemai nilai-nilai edukatif, spiritual, dan sosial bagi para siswa. Program tersebut meliputi:

  • Mapping Future: Sebuah sesi untuk membimbing siswa mengenali potensi diri dan menyusun cita-cita masa depan mereka.
  • One Day One Information: Program literasi informasi yang dikemas secara menyenangkan dan aplikatif.
  • Galeri Kreasi: Penyediaan ruang bagi siswa untuk menampilkan karya seni dan kreativitas mereka.
  • Teladan Qurani: Upaya menanamkan nilai-nilai Qurani dalam kegiatan harian siswa.
  • Islamic Competition: Sebuah lomba edukatif bernuansa Islami yang bertujuan membentuk karakter religius.
  • Sosialisasi Anti-Bullying: Edukasi mengenai pentingnya empati, saling menghargai, dan membangun lingkungan sekolah yang aman dari perundungan.
  • One Day With Father: Kegiatan kolaboratif yang mendorong peran aktif ayah dalam pendidikan anak.
  • Ecoprint: Pengenalan lingkungan melalui seni cetak alam, sebuah metode kreatif untuk mengajak siswa mengenal ekologi.

Baca Juga: Disdikpora Cianjur Larang Guru Kelola Tabungan Siswa, Minta Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Menurut Rizieq Alman, selaku perwakilan dari Divisi Pendidikan Langkah Mengabdi, inisiatif ini dirancang bukan sekadar sebagai program kerja sesaat, melainkan sebagai pemantik semangat jangka panjang.

“Pengabdian ini bukan soal memberi bantuan sesaat, tapi soal menyalakan semangat jangka panjang. Anak-anak di pelosok seperti di SD Cisarakan punya potensi besar, mereka hanya butuh ruang dan kesempatan,” ujar Rizieq.

Keberhasilan program ini tak lepas dari semangat gotong royong yang terbangun. Seluruh kegiatan turut melibatkan partisipasi aktif dari para guru, orang tua siswa, serta warga desa. Dari aktivitas membaca bersama di perpustakaan baru hingga berkarya bersama alam melalui ecoprint, setiap momen diharapkan dapat meninggalkan jejak inspiratif yang berkelanjutan.

Inisiatif Langkah Mengabdi menjadi bukti nyata bahwa dari pelosok desa sekalipun, cahaya perubahan bisa dimulai. Bahwa harapan bisa tumbuh subur di mana saja, selama ada niat tulus dan langkah nyata untuk terus menyalakannya.***

Exit mobile version