CIANJURUPDATE.COM – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, omset penjualan beduk di sejumlah penjual di wilayah Kabupaten Cianjur mengalami penurunan pada Ramadan tahun ini.
Ahmad Yayat Hidayat (31), seorang penjual beduk di Jalan Hos Cokroaminoto 56-58 Cianjur, mengakui bahwa penjualannya mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.
Yayat biasanya menerima pesanan 30-50 beduk, namun pada Ramadan ini, ia hanya berhasil menjual 20 beduk.
BACA JUGA: Pasar Ramadan Bank BRI Unit Muka Cianjur Membantu Masyarakat Selama Bulan Puasa
Menurut Yayat, penurunan permintaan tersebut disebabkan oleh berkurangnya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan alat tradisional selama bulan Ramadan.
Selain itu, kemungkinan masih banyak beduk di masyarakat yang belum rusak.
“Habisnya tahun kemarin mah suka habis. Sekarang menurun drastis bisa sampai 50 persen. Sekarang masyarakat udah kurang kesadarannya akan alat tradisional, dan mungkin beduk di setiap mesjid masih pada bagus jadi belum beli lagi,” ungkap Yayat.
BACA JUGA: Berburu Takjil di Jalan Siliwangi Cianjur, Pusatnya Kemacetan Saat Bulan Ramadan
Yayat juga menjelaskan variasi harga untuk beduk yang ditawarkannya.
Beduk dari kulit sapi dijual seharga Rp900.000, sementara yang terbuat dari kulit kerbau dijual seharga Rp1.200.000.
Beduk kecil untuk anak yang disebut Dok dok dijual seharga Rp150.000.
Meskipun demikian, Yayat bersyukur masih ada yang membeli, dan dari awal Ramadan hingga saat ini, ia telah berhasil menjual 20 beduk.
Dia berharap penjualan akan meningkat menjelang Lebaran.
Proses pembuatan beduk oleh Yayat membutuhkan waktu tiga hari.
BACA JUGA: Film Animasi Karya Anak Bangsa, Rekomendasi Tontonan Anak Islami Selama Ramadan
Langkah pertama adalah membersihkan drum yang dibeli seharga Rp200.000, kemudian membuat ring di permukaan, dan mengeringkan kulit sapi atau kerbau dengan menjemurnya.
Satu bulatan kulit sapi dibelinya seharga Rp400.000.
Di samping Yayat, penjual beduk lainnya, Muhammad Sukardi (32), juga mengalami penurunan penjualan beduk pada Ramadan tahun ini.
BACA JUGA: Papajar: Tradisi Unik Warga Cianjur yang Bikin Ramadan Makin Berkesan
Sukardi mengungkapkan bahwa biasanya pada pertengahan bulan Ramadan, ia dapat menjual hingga 30 beduk, namun saat ini hanya berhasil menjual 15 beduk.
Harga beduk yang ditawarkan oleh Sukardi bervariasi tergantung pada jenis kulitnya, dengan harga berkisar antara Rp1.000.000 untuk kulit kerbau dan Rp8.000.000-Rp9.000.000 untuk kulit sapi.
Meskipun demikian, Sukardi bersyukur masih ada pembeli, namun penjualan yang dilakukannya masih di bawah ekspektasi.