CIANJURUPDATE.COM – Suasana di Aula Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, memanas saat ratusan warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Bersuara menuntut kejelasan penggunaan anggaran desa.
Forum tersebut menggelar audiensi bersama pemerintah desa pada Senin (7/7/2025), untuk mempertanyakan laporan dan penggunaan Dana Desa dari tahun anggaran 2021 hingga 2024.
Bertempat di Aula Desa Wangunjaya, audiensi dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh Camat Cugenang, perwakilan Polsek dan Koramil, Kepala Desa Wangunjaya, serta aparatur desa lainnya. Situasi di lokasi menunjukkan tingginya antusiasme warga, tapi hanya tiga orang perwakilan forum yang diperkenankan masuk ke ruang audiensi, sementara ratusan warga lainnya menunggu di luar dan mengikuti jalannya pertemuan melalui pengeras suara yang disediakan panitia.
Baca Juga: DPD PAN Cianjur Soroti Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah
Tujuan utama audiensi ini adalah untuk mempertanyakan sejumlah laporan dan penggunaan Dana Desa dari tahun anggaran 2021 hingga 2024. Forum Masyarakat mempertanyakan transparansi dana di berbagai bidang. Di antaranya, mereka menyoroti dana pembangunan fisik seperti perbaikan jalan, dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), serta dana untuk kesehatan dan penanggulangan bencana pasca-gempa 2022.
Selain itu, warga juga meminta kejelasan terkait anggaran ketahanan pangan, isu pemotongan insentif RT/RW sebesar Rp500 ribu, dan status tunggakan SPPT PBB yang dinilai tidak jelas karena tidak ada bukti pelunasan.
Kritik tajam pun dilontarkan oleh salah satu tokoh masyarakat yang mengkritisi janji kepala desa yang dinilai tak kunjung direalisasikan. Ia menyebutkan, pembangunan jalan di Kampung Tunagan sudah beberapa kali dijanjikan saat masa kampanye, namun hingga kini belum terealisasi.
Baca Juga: Peluang Emas! BP Tapera dan Bank BJB Permudah Pedagang Kaki Lima di Cianjur Miliki Rumah Subsidi
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Wangunjaya, Misbahudin, menyampaikan bahwa pembangunan di wilayah Tunagan sebenarnya telah masuk dalam prioritas anggaran tahun 2025 tahap kedua.
Ia menambahkan bahwa pembangunan tidak bisa difokuskan di satu titik saja untuk menghindari kecemburuan sosial. Namun, menurutnya, apabila terdapat kesepakatan bersama dari warga, pembangunan pada satu titik dimungkinkan.
Ketua Forum Masyarakat Bersuara, Rusdi Heryadi Tarigan, menegaskan bahwa anggaran desa dari tahun ke tahun mencapai ratusan juta rupiah, namun tidak disertai laporan penggunaan yang transparan.
Ia berharap pemerintah desa dapat menjelaskan dan membuka seluruh data penggunaan dana desa secara terbuka kepada masyarakat.
Audiensi dihentikan sementara pada pukul 12.00 WIB untuk istirahat dan dijadwalkan akan dilanjutkan kembali setelah waktu Dzuhur, menandakan bahwa pembahasan alot antara warga dan pemerintah desa masih akan berlanjut.
Editor : Indra Arfiandi