CIANJURUPDATE.COM — Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Achmad Bajuri, menyampaikan dua agenda utama partainya dalam kegiatan yang digelar hari ini di Cianjur. Agenda tersebut meliputi kegiatan sosial “Demokrat Berbagi” dan pelaksanaan pendidikan politik untuk kader-kader partai.
“Untuk agenda Demokrat Berbagi, kali ini kita laksanakan pemotongan hewan kurban di setiap daerah pemilihan (dapil). Biasanya kegiatan ini dipusatkan, namun kali ini kita lakukan secara menyebar agar lebih dekat dengan masyarakat,” ujar Achmad kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025).
BACA JUGA: DPC Partai Demokrat Cianjur Ucapkan Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Wahyu-Ramzi
Selain kegiatan sosial, Partai Demokrat juga fokus pada pendidikan politik sebagai langkah strategis menuju Pemilu 2029. Achmad menyebut, pendidikan politik merupakan momentum penting untuk mencetak kader-kader yang militan dan solid dalam memperkuat peran partai di tengah masyarakat.
Menghadapi kontestasi politik 2029, Achmad menegaskan bahwa BPOKK tengah mempersiapkan kader-kader yang tidak hanya memiliki legalitas, tapi juga dedikasi dan wawasan. Ia juga mendorong penguatan kaderisasi hingga ke daerah-daerah, termasuk Cianjur.
BACA JUGA: Demokrat Cianjur Gelar Doa Bersama Bentuk Dukungan BHSI, Lilis Boy: Kita Yakin Menang
“Di Jawa Barat, kami siap memberikan motivasi. Tapi semua kembali pada kader lokal. Tanpa militansi dan semangat juang, semua strategi tidak akan maksimal. Maka dari itu, kami membentuk jaringan komunikator hingga ke tingkat RT dan RW,” jelasnya.
Strategi tersebut, menurut Achmad, menjadi pondasi dalam membangun komunikasi, pencitraan, hingga penyusunan program yang efektif. Hal ini diyakini akan mendongkrak suara Demokrat di daerah, termasuk menambah perwakilan dari Cianjur di DPRD, provinsi, maupun DPR RI.
Achmad juga mengungkapkan bahwa DPP Partai Demokrat telah melakukan pembaruan struktur organisasi, termasuk pembentukan dua badan baru: Badan Saksi dan Badan Logistik.
“Dulu hanya ad hoc. Sekarang dua badan ini menjadi permanen. Tentu ada anggaran, besar atau kecilnya relatif, tapi efektivitas dan efisiensinya tergantung pada strategi kita. Kalau strategi kita terukur, hasilnya akan efektif,” katanya.
Dalam sesi pendidikan politik, Achmad menekankan pentingnya membentuk kader yang profesional, loyal, dan berintegritas. Menurutnya, sebelum berbicara soal strategi pemenangan, hal yang harus di kokohkan terlebih dahulu adalah kekuatan mental dan nilai-nilai integritas kader.
“Profesi, dedikasi, dan integritas itu kunci. Tanpa integritas, sehebat apapun strategi kita, hasilnya akan kosong,” tegasnya.
Achmad menutup dengan harapan besar terhadap perkembangan Demokrat di Cianjur. Ia menyebut bahwa BPOKK akan terus memantau dan menghitung potensi komunikator di daerah, sementara Bappilu fokus pada strategi pengembangan partai.
“Tugas kami di BPOKK adalah menguatkan komunikasi dan konsolidasi kader. Bappilu akan menghitung cara terbaik untuk memperluas basis suara Demokrat. Keduanya harus berjalan beriringan,” pungkasnya.***
Editor: Dadan Suherman