Pemkab Cianjur Ajak Warga Tukar Botol Plastik Jadi Sembako Atau Merchandise

CIANJURUPDATE.COM – Di tengah tantangan volume sampah yang kian menggunung, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur meluncurkan sebuah program inovatif yang tidak hanya unik, tetapi juga efektif menumbuhkan kesadaran pilah sampah di kalangan masyarakat.

Lewat skema penukaran botol plastik dengan kebutuhan pokok dan merchandise menarik, DLH Cianjur berhasil mengubah kebiasaan membuang menjadi budaya memilah, sekaligus meringankan beban ekonomi warga.

Kepala DLH Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul dari keprihatinan atas peningkatan volume sampah yang signifikan, mencapai 450 ton per hari di Tempat Pembuangan Akhir Sementara (TPAS). Angka ini bahkan melonjak pada momen-momen besar.

BACA JUGA: Limbah B3 Asal Bandung Dibiarkan Menumpuk, Plt Bupati Cianjur: Itu Tugas Dinas Lingkungan Hidup

“Yang kami angkut ke TPAS mencapai 450 ton sampah, jumlahnya naik jika momen besar. Makanya perlu mulai disadarkan untuk memilah sampah sejak di rumah, jangan semua dibuang ke TPAS,” tegas Komarudin.

Setiap akhir pekan, tepatnya saat gelaran Car Free Day, DLH Cianjur membuka booth khusus penukaran botol plastik. Mekanismenya pun menarik: 50 botol plastik dapat ditukar dengan paket sembako seperti minyak goreng atau gula, 150 botol plastik dengan sebuah tumbler atau tempat air minum, dan 250 botol plastik bisa ditukar dengan kaos atau handuk.

“Kebanyakan yang tukar itu jadi paket sembako dan tumbler,” ujar Komarudin.

BACA JUGA:DLH Cianjur Bersihkan 55 Ton Sampah Sisa Banjir dalam 48 Jam

Data menunjukkan, setiap kegiatan penukaran mampu mengumpulkan rata-rata 25 kilogram botol plastik, menandakan tingginya minat dan partisipasi warga. Bahkan, beberapa warga dengan sengaja mencari botol plastik di sekitar rumah mereka untuk dikumpulkan dan ditukarkan.

Program ini tidak hanya berorientasi pada pengurangan sampah, tetapi juga membangun jaring sosial. Botol-botol plastik yang terkumpul tidak langsung dijual oleh DLH.

Sebaliknya, botol-botol tersebut disalurkan kepada para pemulung untuk dijual kembali ke pengepul barang bekas.

BACA JUGA: Pelaku Buang Sampah Sembarangan di Jalur Puncak Meminta Maaf, DLH Cianjur Siapkan Tindakan Tegas

“Jadi botolnya disedekahkan ke pemulung. Makanya selain mendapatkan manfaat dari menukarkan sampah, juga jadi sedekah berantai,” jelas Komarudin.

Harapan besar DLH Cianjur terhadap program sederhana ini adalah peningkatan kesadaran masyarakat untuk meminimalisir sampah yang berakhir di TPAS.

“Kita berharap yang ke TPAS itu hanya residu yang memang tak bisa dimanfaatkan di rumah tangga,” ucap dia.

BACA JUGA: Kades Cijedil Bersama Aparat TNI-Polri Temukan Sampah Ilegal di Wilayah Desa: Kami Akan Ambil Solusinya

Antusiasme masyarakat terhadap program ini terlihat jelas dari pengalaman Astri Putri (33). Ia mengakui, sebelumnya, botol plastik bekas minum langsung dibuang. Namun, setelah mengetahui program DLH, ia mulai mengumpulkan setiap botol bekas.

“Setiap bepergian pasti beli air minum dalam kemasan botol, sampai banyak. Dulu langsung dibuang, kalau sekarang dikumpulkan. Kemudian ditukar saat CFD. Jadi lumayan bisa mengurangi pengeluaran dapur,” tutur Astri.***

Exit mobile version