Orang Tua Siswa Mengeluh, Iuran Berkedok Infak SDN Ibu Jenab 1 Cianjur Dipatok Hingga Rp 1,5 Juta Untuk Mebeler dan Pagar

CIANJURUPDATE.COM — Orang tua siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Ibu Jenab 1 Cianjur mengeluhkan adanya pungutan dalam bentuk infak untuk kebutuhan pembangunan pagar sekolah dan pengadaan mebeler seperti meja, dan kursi.

Keluhan ini mencuat setelah tersebarnya pesan berantai melalui pesan WhatsApp wali murid yang memuat hasil rapat orang tua.

Pihak sekolah disebut meminta dana Rp100 ribu per siswa untuk pembangunan pagar lapangan timur dan parkir, serta Rp700 ribu hingga Rp1,5 juta per orang untuk pengadaan meja-kursi (mabeler).

BACA JUGA: Tandai Hardiknas 2024, Bupati Cianjur Resmikan Gedung SDN Ibu Jenab 1

Seorang orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, diminta menandatangani surat pernyataan kesediaan membayar.

“Untuk mabeler, bangku sudah dipatok Rp700 ribu. Infak ‘seikhlasnya’ ditambah Rp800 ribu, total jadi Rp1,5 juta,” ujar dia kepada wartawan baru-baru ini.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SDN Ibu Jenab 1, Ihat Solihat, mengaku bersyukur mendapat masukan dari orang tua yang merasa keberatan. Ia menyadari perlunya komunikasi yang lebih terbuka terkait kebutuhan sekolah.

BACA JUGA: Viral Duel 3 vs 3 Siswa SDN 2 Ibu Jenab Cianjur, Lantai Masjid Jadi Arena Pertarungan

“Alhamdulillah, ada informasi masuk. Itu menandakan bahwa kita harus lebih terbuka. Sebenarnya kebutuhan pembangunan pagar dan pembaharuan mebeler ini adalah kebutuhan mendesak. Tapi mungkin saya kurang mendetail menjelaskan ke orang tua,” jelasnya saat diwawancarai di kantornya, Jum’at (1/8/25).

Menurut Ihat, pengadaan kursi dan meja baru menjadi kebutuhan karena adanya ketidakseimbangan jumlah siswa dan ketersediaan ruang kelas.

Ia mengklaim baru mengetahui adanya keluhan ini. Infak, katanya, diperlukan karena penambahan murid di Kelas 3 dan 6 yang kekurangan meja.

BACA JUGA: Sosok di Balik Nama SDN Ibu Dewi dan Ibu Jenab Cianjur

“Kursi Kelas 1 dipakai Kelas 3, sementara Kelas 3 dipindah ke Kelas 4. Ini murni untuk pembaruan mabeler,” jelasnya.

Terkait pembangunan pagar, ihat menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk memperluas ruang gerak anak. Sebelumnya, halaman sebelah barat sekolah digunakan sebagai lahan parkir yang tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh pihak sekolah.

“Pagar itu penting untuk keamanan dan ruang bermain anak-anak. Apalagi, tidak ada bantuan dari pemerintah tahun ini untuk pemagaran. Jadi kita upayakan dengan kolaborasi bersama orang tua,” tambahnya.

BACA JUGA: Jalan Siti Jenab Cianjur Dibuka Lagi, Setiap Jumat Tutup Total

Terkait iuran yang dibebankan, ihat menegaskan bahwa tidak ada patokan nominal. Orang tua dipersilakan memberikan bantuan sesuai kemampuan masing-masing.

“Tidak ada paksaan. Yang tidak memberi juga ada, yang memberi lebih juga ada,ada yang 300 ribu juga.Yang penting komunikasi terbuka. Saya bahkan sudah sampaikan, siapa pun orang tua yang ingin berdiskusi atau bertanya, silakan datang ke sekolah atau hubungi saya langsung,” ujarnya.

Pihak sekolah berharap, dengan adanya dialog terbuka dan kolaborasi yang baik antara sekolah dan orang tua, kebutuhan pembangunan sekolah bisa dipenuhi tanpa menimbulkan polemik di kalangan wali murid.***

Editor: Dadan Suherman
Makin Tahu Indonesia

Exit mobile version