Berita

Neraka Halloween di Itaewon dan Kematian Massal yang Mengerikan

×

Neraka Halloween di Itaewon dan Kematian Massal yang Mengerikan

Sebarkan artikel ini
Neraka Halloween di Itaewon dan Kematian Massal yang Mengerikan
Neraka Halloween di Itaewon dan Kematian Massal yang Mengerikan.(Foto: Istimewa)

KLIK CIANJUR – Dunia digemparkan dengan kematian massal yang terjadi di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/11/2022) malam. Ratusan orang meregang nyawa dalam perayaan Halloween. Euforia yang tinggi setelah 3 tahun puasa event karena pandemi Covid-19 membuat perayaan Halloween tahun ini disesaki massa.

Malam itu, perayaan Halloween berjalan tanpa hal-hal mencurigakan. Ratusan atau bahkan ribuan orang bersuka cita menyambut festival ini dengan mengenakan kostum berbagai karakter. Ada yang mengenakan kostum hantu, monster, karakter animasi, dan lain sebagainya.

Sambil berpose, para remaja ini berfoto untuk mengabadikan momen seru yang tidak pernah dipikirkan akan menjadi petaka. Hingga sekitar pukul 22.20 waktu Korea Selatan, ribuan orang berdesakan di sebuah gang yang terkenal dengan pusat hiburannya tersebut. 

Tidak dipungkiri, Itaewon ibarat Dago di Bandung yang kerap menjadi tempat nongkrong muda-mudi setiap harinya. Tetapi saat itu, 10 kali lipat masa berkerumun dalam satu tempat sempit. Menciptakan suasana kengerian tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.

Banyaknya massa di sebuah gang sempit membuat mereka tidak bisa bergerak. Entah sesakit apa yang para korban itu rasakan. Mereka harus dihadapkan pada situasi yang tidak pernah terpikir akan terjadi. Gang berukuran empat meter dan hanya bisa dimasuki sebuah mobil ini menjadi lokasi tragedi paling mematikan dalam sejarah.

Situasi semakin darurat. Petugas kepolisian turun untuk membantu para warga yang terjebak dalam kerumunan tersebut. Banyak di antara mereka tidak bisa keluar dan polisi terus mencoba menarik orang-orang tersebut. Beberapa orang yang berhasil dikeluarkan tidak sadarkan diri dan mengalami sesak yang amat menyakitkan.

BACA JUGA: ART Cianjur Jadi Korban Kekerasan, Bupati: Harus Ditindak Tegas!

Petugas yang terbatas seolah putus asa dan meminta warga di sekitar lokasi untuk membantu melakukan CPR kepada korban yang tidak sadarkan diri. Bahkan, kontur jalan yang miring membuat beberapa korban terjatuh, terinjak-injak oleh warga lain. Malam itu, Itaewon yang gemerlap berubah menjadi neraka dan mimpi buruk bagi semua yang menyaksikannya.

Lebih dari 150 orang tewas dan 82 orang lainnya mengalami luka-luka. Warganet di seluruh dunia membagikan tayangan menyeramkan dari Itaewon. Puluhan jasad tergeletak di jalanan dan ditutup kain. Kebanyakan dari para korban adalah perempuan berusia dua puluhan. Para korban tewas diakibatkan henti jantung akibat himpitan dalam kerumunan tersebut.

Tidak hanya itu, lebih dari 300 orang dinyatakan hilang dalam perayaan Halloween mencekam di Itaewon tersebut. Keluarga dan kerabat korban malam itu langsung berdatangan untuk mencari tahu kondisi anggota keluarganya. Dipenuhi isak tangis dan rasa gelisah dengan harapan anggota keluarganya selamat.

Dunia berduka. Sosial media dipenuhi dengan ucapan belasungkawa atas tragedi mencekam tersebut. Hingga kini, kepolisian Korea Selatan masih menyelidiki mengenai penyebab pasti yang membuat kerumunan dalam festival Halloween tersebut bisa terjadi. Bahkan, Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol datang langsung ke lokasi untuk memantau perkembangan dari tragedi ini.

Bahkan, seluruh stasiun televisi di Negeri Gingseng tersebut kompak membatalkan semua acara hiburan demi menghormati para korban. Banyak film dan tayangan batal untuk diluncurkan. Pemerintah pun memberlakukan hari berkabung nasional sampai beberapa hari ke depan.

Kini Itaewon menjadi mimpi buruk bagi para remaja Korea Selatan. Pusat hiburan yang gemerlap, penuh hal-hal menyenangkan, tempat remaja bersenda gurau, dan berekspresi, kini hanya tersisa pakaian-pakaian, sepatu, dan aksesoris yang tertinggal, terinjak-injak dari tragedi ini. Itaewon menjadi trauma, neraka, dan petaka di akhir Oktober 2022.

Tinggalkan Balasan