Miris, Ratusan Siswa SDN Sukawangi 2 Cianjur Terpaksa Belajar Lesehan Akibat Ketiadaan Meja dan Kursi

CIANJURUPDATE.COM – Pemandangan memprihatinkan terlihat di SDN Sukawangi 2, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Di tengah semangat menuntut ilmu, ratusan siswa di empat ruang kelas terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan duduk di lantai atau lesehan karena ketiadaan fasilitas dasar seperti meja dan kursi.

Kondisi ini terpantau langsung pada Selasa (22/7/2025), di mana ruang kelas III, IV, V, dan VI sama sekali belum dilengkapi sarana mebeler yang memadai. Sementara itu, kelas I dan II hanya diisi oleh kursi-kursi tua yang sudah tak layak pakai, sebagian di antaranya merupakan sisa bantuan pasca-gempa yang diperbaiki seadanya oleh pihak sekolah.

Baca Juga:  Polisi Lakukan Penyelidikan Aksi Duel Maut Pelajar di Leles Cianjur

Keluhan Fisik dan Gangguan Konsentrasi

Ketiadaan fasilitas ini berdampak langsung pada kondisi fisik dan psikis para siswa. Wali Kelas V, Bagus Auliarahman, menyuarakan keprihatinan mendalam atas apa yang dialami anak didiknya setiap hari. Menurutnya, keluhan karena harus belajar tanpa alas yang layak sudah menjadi hal biasa.

“Anak-anak sering mengeluh karena harus duduk lesehan. Mereka merasa pegal, dan ini juga berdampak pada kesehatan karena posisi membungkuk terlalu lama. Konsentrasi belajar juga terganggu, bahkan kadang siswa belajar sambil berbaring karena kelelahan,” ujar Bagus.

Dengan total 189 siswa yang terbagi dalam rombongan belajar berisi sekitar 30 anak per kelas, para guru harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk menjaga fokus dan semangat belajar siswa dalam kondisi yang serba terbatas.

Baca Juga:  Duel Pelajar SMP di Cianjur Berujung Maut, Satu Siswa Tewas Usai Jatuh dari Jembatan

“Untuk membuat siswa fokus belajar dalam kondisi seperti ini membutuhkan waktu dan usaha ekstra dari guru,” tambah Bagus.

Penantian Panjang Bantuan yang Tak Kunjung Tiba

Pihak sekolah bukannya tanpa usaha. Bagus mengungkapkan bahwa permohonan bantuan mebeler telah diajukan berulang kali kepada pihak terkait sejak tahun 2022. Bahkan, ia menyebut sudah ada pihak eksternal yang datang untuk meninjau langsung dan berjanji akan menjembatani bantuan, namun hingga kini janji tersebut belum terealisasi.

Kondisi ini tidak hanya menimpa ruang belajar siswa. “Ruang guru pun tidak memiliki perlengkapan,” ungkapnya.

Harapan besar kini disandarkan pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur.

“Kami berharap, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur segera merespons dan memberikan bantuan mebeler. Harapan kami, sekolah ini bisa diperhatikan dan difasilitasi secara layak, agar proses belajar mengajar berjalan maksimal,” ujarnya penuh harap.

Baca Juga:    Korsleting Listrik Hanguskan Rumah Semi Permanen di Cibeber Cianjur

Suara Hati Siswa: “Punggung Saya Sakit”

Jeritan hati juga datang dari para siswa yang setiap hari harus berjuang dengan rasa tidak nyaman. April (10), seorang siswi kelas IV, dengan polos mengungkapkan keinginannya untuk bisa merasakan belajar dengan normal seperti teman-temannya di sekolah lain.

“Kalau belajar sering membungkuk untuk menulis, kadang punggung saya sakit kalau terlalu lama. Lantainya juga dingin,” tutur April saat ditemui di ruang kelasnya.

Ia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi ini sejak naik ke kelas III. Meski begitu, impian untuk memiliki fasilitas yang layak tidak pernah padam.

“Saya ingin ada meja tulis dan bangku, supaya bisa belajar seperti sekolah-sekolah lainnya,” tutupnya.***

Editor: Indra Arfiandi

Makin Tahu Indonesia

Exit mobile version