LSM Barak Gandeng Dinkes Cianjur Sosialisasi Pendidikan Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba ke Generasi Muda

CIANJURUPDATE.COM – LSM Barisan Rakyat (Barak) Indonesia Mada Cianjur bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menggelar kegiatan Pendidikan Pencegahan HIV/AIDS dan Narkoba bagi generasi muda, bertempat di SMA Pasundan 2 Cianjur, Sabtu (21/6/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta berusia produktif antara 17–25 tahun, yang dinilai masuk dalam kategori usia rentan terhadap penyalahgunaan narkoba serta perilaku menyimpang yang berisiko terhadap penularan HIV/AIDS.

BACA JUGA: Isak Tangis Iringi Penutupan Program SIGMA, 30 Siswa SMP Cianjur Luluh di Barak Yonif Raider 300

Ketua LSM Barak, Siti Eti Kurniati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program yang dijalankan tahun ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi pergaulan remaja di Cianjur. Ia menyoroti maraknya pergaulan bebas, konsumsi minuman keras, hingga aktivitas geng motor di kalangan pelajar yang berlangsung hingga dini hari.

“Ini adalah bentuk sinergi kami dengan Dinas Kesehatan menindaklanjuti program gubernur tentang pembatasan jam malam bagi remaja. Kami ingin memberi pemahaman dan pencegahan sejak dini terkait bahaya HIV dan narkoba,” ujar Siti.

BACA JUGA: Bagaimana SMK Pasundan 1 Cianjur Bisa Meraih Prestasi di Berbagai Bidang?

Menurutnya, penyebaran HIV tidak hanya disebabkan oleh perilaku seks bebas, tetapi juga melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian, dan kurangnya pengawasan orang tua. Oleh karena itu, pihaknya mendorong kerja sama lintas sektor seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, hingga KPAI untuk terus mengedukasi masyarakat.

Sementara itu, Dikdik, perwakilan dari Dinas Kesehatan Cianjur yang bertanggung jawab pada bidang pengelolaan penyakit menular, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyampaikan materi edukatif mengenai HIV/AIDS dan narkoba kepada para peserta.

BACA JUGA: LSM Penjara Siap Kawal Proses Hukum Gadis Korban Pemerkosaan di Cianjur

“Kami menyampaikan informasi seputar HIV, mulai dari definisi, gejala, hingga pengobatan. Demikian pula dengan narkoba, jenis-jenisnya, serta dampaknya. Harapannya, para peserta dapat memahami dan menghindari perilaku yang berisiko,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini penting untuk terus dilakukan secara berkelanjutan, mengingat data menunjukkan bahwa usia 17–25 tahun merupakan kelompok paling rentan.

“Edukasi ini sangat penting. Kami apresiasi inisiatif dari LSM Barak dan berharap kolaborasi seperti ini terus dilanjutkan untuk menjaga generasi muda Cianjur dari bahaya HIV/AIDS dan narkoba,” tutup Dikdik.***

Editor: Dadan Suherman

Exit mobile version