banner 325x300
Berita

Kepala MAN 1 Cianjur Jual Aset Sekolah ke Tukang Rongsok, Kok Bisa?

×

Kepala MAN 1 Cianjur Jual Aset Sekolah ke Tukang Rongsok, Kok Bisa?

Sebarkan artikel ini
Kepala MAN 1 Cianjur Jual Aset Sekolah ke Tukang Rongsok, Kok Bisa?
Kepala MAN 1 Cianjur Jual Aset Sekolah ke Tukang Rongsok, Kok Bisa?

CIANJURUPDATE.COM – Diduga terjadi penjualan aset sekolah oleh Kepala MAN 1 Cianjur, Hj Erma Sopiah, kepada tukang rongsok dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah.

Aset tersebut dijual pada saat bangunan dibongkar pada tanggal 21 Maret 2023, termasuk besi, baja ringan, genteng, pintu, kusen-kusen, dan barang lainnya.

Bahkan, beberapa unit komputer dan buku bekas dari perpustakaan juga hilang.

BACA JUGA: Diah Pitaloka Dorong Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Haji Bersama BPKH

Menurut sumber dari Cianjur Update, kepala sekolah bekerja sama dengan keluarganya sebagai pemborong, staf, dan guru sekolah di lingkungan MAN 1 Cianjur.

“Itu dijual ke pemborong luar karena Waskita dan PUPR tidak menerima bongkaran aset terdampak gempa,” ujarnya Jumat (14/04/2023).

Namun, penjualan tersebut mendapat sorotan karena aset yang seharusnya menjadi milik pemerintah atau sekolah dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.

BACA JUGA: Sadar Muslihat Sosialisasi Soal Perda Ketentraman, Ketertiban Umum di Karangtengah Cianjur

Erma Sopiah mengakui bahwa ia mempercayakan proses pembongkaran bangunan pasca gempa pada tukang rongsok bernama Kholik.

Hal ini dilakukan karena PUPR tidak menerima bongkaran aset terdampak gempa.

“Jadi ceritanya gini pak, PUPR itu minta gedung itu diratakan, tidak ada bangunan. Kita bicarakan ini gimana kan kita gak punya alat. Nah saya tanyakan dan katanya yang suka bongkar bangunan itu bapak Kholik,” kata Erma.

BACA JUGA: Sukses Jadi Pebisnis Online, Pria Asal Cianjur Beromset Meledak, Ternyata Ini Sosoknya

“Saya telepon bisa ke sini, ada PUPR dan ada dia. Kalo bongkar ini berapa biayanya oh ini bisa di atas Rp60 jutaan,” jelas dia.

Sementara, Wakil Kepala MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudin menilai bahwa ketika terdampak oleh bencana maka tidak ada penghapusan aset.

“Kalau bencana tidak ada penghapusan aset. Untuk penghitungan dan segala rupa itu oleh PUPR, tidak sama kita,” ucap dia.***

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan