CIANJURUPDATE.COM – Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ir. Hj. Metty Triantika, MT., menyampaikan apresiasi mendalam atas aksi bersih-bersih Sungai Cikijing di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, yang diprakarsai oleh sejumlah elemen muda Cianjur.
Aksi yang berlangsung, Sabtu (17/5/2025) akhir pekan lalu itu melibatkan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cianjur bersama IPNU, IPPNU, Komunitas Petualang, PPMI, Pramuka, tim SAR, serta para pegiat musik pelajar.
“Ini adalah kolaborasi luar biasa dari generasi muda lintas organisasi. Mereka menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata yang layak menjadi inspirasi,” ujar Metty.
Ia menekankan bahwa Sungai Cikijing, sebagai bagian dari sistem air lokal, kini berada dalam kondisi kritis akibat pencemaran domestik dan limbah yang tidak tertangani secara sistemik.
Sungai Cikijing tercatat mengalami degradasi kualitas air akibat akumulasi sampah rumah tangga, limbah pertanian, dan sedimentasi alami yang tidak pernah dinormalisasi secara berkala. Situasi ini diperburuk dengan lemahnya pengawasan terhadap pembuangan limbah ke badan sungai, serta belum optimalnya penerapan pengelolaan sampah di lingkungan desa dan kecamatan.
Metty menyebut aksi yang dilakukan para pelajar dan mahasiswa ini sebagai bentuk tekanan moral yang perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan struktural. Ia menyatakan bahwa DPRD Cianjur akan mendorong inisiatif untuk memperkuat regulasi dan implementasi tata kelola sungai di seluruh wilayah di Kabupaten Cianjur.
“Gerakan seperti ini harus diangkat menjadi bagian dari gerakan tata kelola pemerintahan yang baik. Sungai Cikijing bisa dijadikan proyek percontohan berbasis warga dengan pendekatan ekologis dan edukatif,” ungkapnya.
Ia juga mendorong agar dinas terkait dan pemerintah desa menyusun rencana aksi pemulihan sungai berbasis data, peta risiko, dan partisipasi masyarakat.
Bendahara Umum DPD Partai Golkar Jabar ini juga menyebutkan bahwa dalam jangka panjang betapa pentingnya pendidikan lingkungan menjadi bagian integral dalam kurikulum dan kegiatan kesiswaan. Menurutnya, kehadiran organisasi pelajar dalam aksi bersih sungai adalah modal sosial yang harus dirawat dan difasilitasi dengan dukungan kebijakan serta alokasi anggaran yang tepat.
“Ini bukan hanya soal membersihkan sungai, tapi juga membersihkan cara pandang kita tentang pentingnya harmoni antara manusia dan alam. Kami di DPRD siap mengawal setiap langkah yang membawa perubahan, salah satunya dimulai dari Sungai Cikijing,” tutupnya.***
Editor: Dadan Suherman