Cianjur Krisis Pendidikan, Bupati Bakal Fokus Penanganan Holistik dan Perubahan Paradigma

CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur menunjukkan respons serius terhadap permasalahan krusial di sektor pendidikan, yakni rendahnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan tingginya angka anak putus sekolah.
Data yang terungkap pada Hari Hak dan Kesejahteraan Masyarakat (HHKM) 2025 mencatat adanya sekitar 48.000 anak di Cianjur yang tidak melanjutkan pendidikan, sebuah indikator yang memicu perhatian mendalam dari kepala daerah.
Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian menekankan bahwa penanganan isu ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan multidimensional.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Akan Kaji Dampak Tembok Perusahaan Ambruk yang Ancam Pendangkalan Sungai
Menurutnya, intervensi tidak dapat hanya berfokus pada perbaikan sistem pendidikan formal, melainkan juga harus menyentuh aspek pola pikir masyarakat secara luas.
“Ini harus ada penanganan secara komprehensif. Bukan hanya mengenai pendidikannya, tapi juga pola pikir. Baik dari orang tuanya, perangkat di lingkungannya, termasuk dari anak-anak itu sendiri,” tegas dr. Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan bahwa perspektif terhadap pendidikan perlu diubah. Pendidikan, menurutnya, tidak boleh lagi direduksi sebatas pada perolehan sertifikat atau ijazah.
BACA JUGA: Bupati Cianjur dan Gubernur Jabar Tegas Tertibkan Bangunan Liar di Puncak
Lebih dari itu, pendidikan memiliki peran fundamental dalam membentuk kerangka berpikir yang kritis, memperluas wawasan, dan membuka berbagai peluang untuk mencapai kesejahteraan sosial dan ekonomi di masa depan.