Honor Guru SMA Al-Hidayah Agrabinta Tiga Bulan Tak Dibayar, Kepsek Akui Nunggak Belasan Juta: Itu Sudah Beres
CIANJURUPDATE.COM – Honorarium sejumlah guru di SMA Al-Hidayah Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur, dikabarkan sempat tertahan hak-nya lantaran diduga digunakan hal lain oleh Kepala Sekolah (Kepsek) setempat.
Hal itu terungkap dari salah seorang narasumber yang menyampaikan ke Cianjur Update belum lama ini.
Ia menyebut, bahwa Kepala Sekolah SMA Al-Hidayah Agrabinta diduga menyalahgunakan anggaran sekolah yang telah cair, hingga menyebabkan sejumlah guru tertahan honorarium nya.
BACA JUGA: Korsleting Listrik Picu Kebakaran Rumah di Agrabinta, Seorang Lansia Tewas Terjebak
“Setiap dana sekolah itu diduga disalahgunakan, padahal itu kan untuk kepentingan sekolah. Tapi nyatanya keperluan sekolah gak terpenuhi, gaji guru-guru sering nunggak,” ujarnya kepada Cianjur Update baru-baru ini.
Bahkan menurutnya, beberapa guru sempat melakukan demo, guna mendesak pihak sekolah untuk segera memenuhi hak para guru.
Terpisah, Kepala SMA Al-Hidayah Agrabinta, Zainul Ikbal Muasyi mengaku bahwa memang betul sempat ada tunggakan yang belum terbayarkan untuk honor para guru sebanyak sembilan orang.
BACA JUGA: Jalan Rusak di Agrabinta Cianjur Hambat Ekonomi, Warga Berharap Program Gorol
“Oya betul memang sempat belum dibayar selama tiga bulan, yang nilainya mencapai kurang lebih Rp 15 juta untuk sembilan guru,” ungkapnya saat dikonfirmasi Cianjur Update, Minggu 2 November 2025.
Ia juga mengatakan bahwa, alasan keterlambatan pembayaran gaji para guru itu lantaran digunakan untuk membangun sebagian fasilitasi industri sekolah yang belum ada.
“Maklum kang ini kami mengalami kendala keterlambatan pembayaran dana sekolah. Bahkan beberapa fasilitas sekolah pun masih kurang, jadi ada sedikit uang, kami gunakan dulu untuk itu,” ucapnya.
Dikonfirmasi soal lain, yang diduga menjadi penyuplai bahan baku untuk dapur MBG di wilayah sekitar, Zainul membantah bahwa dirinya tak ikut-ikutan soal program tersebut.
“Wah gak benar itu. Saya hanya kerja hanya sebagian Kepala Sekolah saja,” pungkasnya.***


