CIANJURUPDATE.COM – Selama lebih dari satu pekan, sejumlah pelajar di Kabupaten Cianjur mengikuti program pendidikan karakter yang digelar di Batalyon Infanteri (Yonif) 300/Brajawijaya. Program ini bertujuan membentuk kedisiplinan dan membenahi perilaku para peserta melalui pendekatan militer dan edukatif.
Komandan Yonif 300/Brajawijaya, Letkol Inf Ardha Cairova Pari Putra, mengungkapkan bahwa para pelajar menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak hari pertama pelatihan.
“Alhamdulillah, selama satu minggu ini sudah banyak perubahan positif dari sisi sikap dan kedisiplinan anak-anak. Kami juga telah memberikan berbagai materi pelatihan,” ujar Letkol Ardha, Rabu 14 Mei 2025.
Salah satu tantangan dalam pelaksanaan program ini adalah menangani peserta didik yang berada di jenjang akhir SMP dan tidak melanjutkan ke SMA. Letkol Ardha menyebut bahwa pihaknya tengah menelusuri latar belakang keluarga siswa tersebut, dengan harapan dapat melibatkan pemerintah daerah untuk mencarikan solusi pendidikan lanjutan.
Baca Juga: Viral, Pemilik Klinik Khitan di Cianjur Diduga Gampar Pasien Anak: Saya Akui Itu Refleks
“Ada anak yang mengaku tidak bisa melanjutkan ke SMA karena kendala keluarga. Kami akan coba koordinasikan dengan Bupati, mungkin ada bantuan atau kebijakan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga melibatkan guru-guru dari sekolah asal para siswa. Selama pagi hari, siswa tetap mengikuti pelajaran sesuai kurikulum, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan karakter di siang hingga sore hari, termasuk saat akhir pekan melalui kegiatan outing class.
“Beberapa dinas seperti Polres, Dinas Pariwisata, dan pihak perpustakaan daerah juga ikut serta memberikan materi. Kami mencoba menggabungkan pembinaan karakter dengan kearifan lokal dalam balutan pendekatan edukasi militer,” tambahnya.
Letkol Ardha juga menyebut bahwa pada awal program, sebagian peserta mengalami kesulitan beradaptasi karena perubahan rutinitas, seperti waktu tidur, makan, hingga aktivitas fisik yang intens. Namun, setelah dua hingga tiga hari, mereka mulai terbiasa dan menunjukkan antusiasme.
Ia menekankan bahwa pihaknya sangat memperhatikan kondisi peserta, termasuk jika ada yang berasal dari keluarga tanpa pendamping orang tua. Dalam kasus seperti itu, komunikasi tetap dilakukan dengan pihak sekolah.
Baca Juga: Rumah Warga Cibeber Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta
“Kalau ada yang tidak memiliki orang tua, kita batasi untuk tidak dijenguk langsung. Tapi kita tetap kirimkan dokumentasi berupa foto dan video ke pihak sekolah agar orang tua atau wali tahu apa yang dilakukan anak-anak selama pelatihan,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, menyampaikan bahwa program pendidikan karakter untuk siswa dalam program Siswa Generasi Emas (Sigma) terus menunjukkan progres positif. Salah satu langkah terbaru adalah pengiriman puluhan siswa ke Bandung untuk mengikuti pendidikan lanjutan.
“Progres siswa ke barak sudah berjalan, dan kami juga menambah sekitar 26 siswa yang dikirim ke Bandung untuk jenjang SMA,” ujar Wahyu.***
Editor: Indra Arfiandi, Penulis: Fauzi