Perketat Kualitas MBG, Ratusan Penjamah Pangan SPPG Cianjur Dapat Bimtek Khusus

CIANJURUPDATE.COM – Setelah munculnya dugaan kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah, termasuk Cianjur, pemerintah bergerak cepat melakukan langkah perbaikan sistemik, Sabtu 18 Oktober 2025.

Kasus MBG diduga berkaitan dengan masalah higienis dan kualitas bahan makanan, yang menyebabkan sejumlah siswa mengalami gejala mual, muntah, dan diare.

Sebagai bentuk evaluasi untuk peningkatan mutu layanan, Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II menjadikan Cianjur sebagai salah satu daerah pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang digelar di 34 kabupaten/kota di enam provinsi di Indonesia pada tanggal 18-19 Oktober 2025.

Baca Juga: Hasil Lab Belum Keluar, Dinkes Cianjur Pastikan Kasus Dugaan Keracunan MBG di Gekbrong Masih Dalam Proses

Bimtek serentak nasional ini melibatkan sekitar 30.000 penjamah pangan SPPG sebagai bagian dari upaya nasional meningkatkan kapasitas dan profesionalitas tenaga penyedia makanan bergizi dalam mendukung keberlangsungan program MBG.

Bimtek berlangsung di Gino Feruci Hotel, Kabupaten Cianjur, dengan menghadirkan 800 peserta dari SPPG di wilayah Cianjur. Acara dibuka secara resmi oleh Yanti Likur, S.TP, selaku KTU KPPG Kabupaten Cianjur, yang menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi dan tanggung jawab penjamah makanan dalam mendukung suksesnya program MBG.

Baca Juga: Imbas Dugaan Keracunan, Dapur Program MBG di Gekbrong Ditutup Sementara

Kegiatan bimtek ini mendapat dukungan penuh dari para ahli dan pimpinan instansi daerah, menandai komitmen bersama dalam mewujudkan pelayanan pangan yang aman, sehat, dan berkualitas bagi seluruh penerima manfaat program.

Narasumber bimtek yang memberikan materi mendalam mengenai keamanan dan higienitas pangan, antara lain: Endang Yaya SA, S.Si., Apt. (BPOM), Afinna Nurfitri Annandari, S.Farm., Apt., M.S.Farm. (Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda, BPOM), Andan Siswantari, A.Md. KL (Pelaksana Kesehatan Lingkungan, Dinkes), Tatang Santana (Penyuluh Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup), Ruhli (Dinas Pendidikan), Elis Lismawati, A.Md.Gz (Sekretaris DPC Persagi Cianjur), serta Ai Nuraisah, S.Gz (Ketua DPC Persagi Cianjur).

Baca Juga: Dinkes Cianjur Usut Tuntas Dugaan Keracunan MBG, Sampel Muntahan Siswa Turut Diperiksa

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr. Nurjaeni, Ph.D, menyampaikan, “Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan bahwa setiap penjamah makanan memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai dalam seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat.”

Direktur menambahkan, kegiatan ini menjadi sarana penting untuk mencapai target yang telah ditetapkan BGN, yaitu seluruh layanan SPPG di Indonesia terbebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan yang berisiko pada kesehatan dengan prinsip zero case.

Sebagai bentuk penguatan sistem, Dr. Nurjaeni juga memaparkan sepuluh langkah strategis peningkatan kualitas layanan MBG, antara lain penempatan 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk transfer pengetahuan pengolahan makanan bergizi dan aman, pelaksanaan rapid test food berkala oleh Balai POM guna menjamin keamanan pangan, penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG, dan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai dasar tata kelola yang profesional dan akuntabel.

Melalui pelaksanaan bimtek ini, Cianjur menjadi simbol penting gerakan nasional untuk memperkuat kualitas pelayanan MBG di tingkat daerah. Antusiasme peserta dan komitmen seluruh pihak menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi gerakan moral untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan makanan yang layak, sehat, dan bergizi seimbang.***

 

Exit mobile version