CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur akan segera melaksanakan program pembinaan di barak militer bagi pelajar tingkat SMP dan SMA yang melakukan pelanggaran berat terkait kenakalan remaja.
Program ini direncanakan mulai berjalan pekan depan dan melibatkan kerja sama lintas instansi, termasuk TNI, Polri, serta Badan Narkotika Nasional (BNN).
Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, menjelaskan bahwa pembinaan ini menyasar berbagai bentuk kenakalan remaja seperti tawuran, mabuk-mabukan, merokok, hingga perilaku tidak hormat terhadap orang tua.
“Tawuran, mabuk-mabukan, merokok, melawan orang tua itu nanti akan dilakukan pembinaan dan juga pendidikan bela negara. Kita akan bekerja sama dengan TNI, Polri, termasuk dari BNN juga,” ujar Bupati pada Jumat 2 April 2025.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti penyimpangan seksual seperti LGBT dan kecanduan bermain game yang berdampak negatif terhadap perilaku dan prestasi siswa.
Baca Juga: FKRD Sabandar Dorong Desa Inklusif Lewat Musrenbang Remaja 2025
“Untuk penyimpangan seksual LGBT, nanti di barak ada pendampingan dari psikolog dan petugas kesehatan. Koordinasi teknis akan kita siapkan,” tambahnya.
Terkait pelaksanaan, Bupati menyebut koordinasi akan mulai dilakukan minggu ini. Ia menekankan pentingnya penanganan yang komprehensif, tidak hanya dari sisi pendidikan, tetapi juga pembentukan pola pikir siswa, orang tua, serta lingkungan.
“Pendidikan ini penting, bukan hanya untuk sekadar ijazah, tapi juga untuk membentuk pola pikir dan pemahaman yang menjamin kesejahteraan masa depan mereka,” tegasnya.
Sementara itu, Ruhli Solehudin Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Cianjur menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemetaan dan perencanaan pada minggu depan.
“Kita akan mapping dan membuat perencanaan. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan karakter dan budi pekerti anak didik sebagai bentuk pencegahan agar mereka menjadi pribadi yang lebih berkualitas,” katanya.
Baca Juga: Suara Anak Muda Desa Sukamaju, FPRD Salurkan Aspirasi Remaja Lewat Musrenbang
Menurutnya, Cianjur masih menghadapi berbagai kasus kenakalan remaja, dan program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif.
“Konsepnya, jika ada yang terlibat tawuran, kita akan jemput, berkoordinasi dengan sekolah dan keluarga, lalu dilakukan pembinaan di barak,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program ini berlaku untuk pelajar SMP dan SMA, dengan masa pembinaan minimal satu bulan.
“Kita tidak menyamaratakan semua pelanggaran, tapi akan diklasifikasikan sesuai dengan tingkat kenakalan. Program ini akan melibatkan berbagai SKPD, tidak hanya Dinas Pendidikan,” pungkasnya.***
Editor: Indra Arfiandi, Penulis: Fauzi