Berita

Pembangunan Jembatan Apung Hampir Selesai, Tapi Izin Belum Punya

×

Pembangunan Jembatan Apung Hampir Selesai, Tapi Izin Belum Punya

Sebarkan artikel ini
Pembangunan Jembatan Apung Hampir Selesai, Tapi Izin Belum Punya
Pembangunan Jembatan Apung Hampir Selesai, Tapi Izin Belum Punya.(Foto: Istimewa)

KLIK CIANJUR, Cianjur – PLN Pembangkit Jawa Bali pemegang wilayah Genangan Cirata ternyata belum mengeluarkan izin pembangunan jembatan apung terpanjang yang kini prosesnya hampir selesai sekitar 300 meter lagi.

Ass Officer Pam Aset dan CSR, Pintor Manurung, mengatakan pengembang memang mengajukan izin sekitar dua bulan lalu, namun masih dalam proses dan belum keluar izin resmi baik lisan maupun tulisan.

“Kalau ada simpang siur di lapangan saya luruskan, PLN Pembangkit Jawa Bali belum mengeluarkan izin baik lisan maupun tulisan,” ungkap Pintor saat di sambungkan melalui sambungan telepon.

Pintor mengatakan, pihaknya berencana akan melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Senin (15/8/2022) hari ini.

Terkait belum keluarnya izin dari PLN Pembangkit Jawa Bali dikarenakan proses di dalam masih banyak yang harus dibahas baik di internal PJB maupun dengan pihak Dinas dan Provinsi Jawa Barat.

“Ini belum keluar izin sudah membangun, kami belum bisa memutuskan, khawatirnya nanti izin ga keluar bagaimana, kalau misal izin tak keluar kan bisa dibongkar itu jembatan. Kesian ke mereka (pengembangan) akan rugi,” ucap dia.

Sebelumnya, pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata, Kabupaten Cianjur juga mulai menemukan ‘batu sandungan’ dari warga, Kamis (11/8/2022).

Mereka tak menolak investasi, namun keberatan membubuhkan tandatangan izin lingkungan karena merasa tak diikutsertakan sejak awal.

Hal tersebut terjadi saat Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Ketua Karang Taruna Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, tak mau menandatangani izin lingkungan sebagai syarat yang dibawa oleh pihak RW.

Tandatangan tersebut, diperlukan sebagai syarat untuk mendapat rekomendasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur.

Alasan Pokdarwis dan Karang Taruna tak mau membubuhkan tandatangan karena belum ada kejelasan koordinasi dan kerjasama ke depan sejak pertama pembangunan jembatan apung tersebut dilakukan.

Alhasil warga lainnya juga enggan diminta tandatangan karena dua tokoh di kawasan Desa Calingcing, Ciranjang tersebut menolak memberikan tandatangan.

Ketua Pokdarwis Desa Sindangjaya Unang Abdurahman, mengatakan intinya warga tak menolak investasi, bahkan menyambut baik karena selama ini warga punya program namun anggaran tak ada.

“Kami ingin bertemu dengan pengembang, karena kami orang sini asli dan tentunya proyek ini juga akan memberikan dampak untuk warga kami,” ujar Unang, ditemui di Dermaga Calingcing, Kamis (11/8/2022).

“Saya berharap pihak pengembang segera menemui tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Sindangjaya agar ke depan bisa bersinergi lebih baik lagi,” tutup dia.

Ketua Karang Taruna Desa Sindangjaya, Endin mengatakan, beberapa kali nama karang taruna disebut namun hingga saat ini kontribusi untuk karang taruna belum ada.

“Segera datang ke kami untuk koordinasi dan konfirmasi penggunaan nama karang taruna dalam pembangunan jembatan apung tersebut,” katanya.

Seperti diketahui bahwa pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata sepanjang 1,2 kilometer ini bermula dari Dermaga Calingcing Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang.

“Saat ini pembangunan jembatan tersebut hampir rampung dan akan mencapai garis finish sekitar 300 meter lagi di kawasan Pinus Jagabaya, Desa Cikidangbayang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur,” tutup dia.(ren)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan