CIANJURUPDATE.COM — Classic Culture Movement melalui Southern Movement Classic Culture sukses menggelar acara “Maju Skena Mundur Skena Vol. 1” sebagai titik pertama dari total lima titik yang direncanakan akan menyusuri wilayah Cianjur Selatan, pada 25 Juni 2025.
Mengusung tema “biar berSAMa berSOEara”, acara ini menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem seni, budaya, dan ekonomi kreatif yang kolektif dan inklusif.
Berlatar suasana urban dengan estetika dinding bata dan lampu temaram, Vol. 1 menghadirkan ragam aktivitas seperti Live Art, Acoustic, Sharing Season, Karaoke Battle, hingga DJ Performance yang memantik energi dan semangat kolaborasi antar pelaku lokal.
Tak hanya menampilkan seni dan musik, acara ini juga membuka ruang untuk pelaku ekonomi kreatif. MILD Barbershop hadir dengan layanan potong rambut langsung di lokasi, sementara Balada Shoescare turut meramaikan dengan layanan perawatan sepatu, menunjukkan bahwa skena kreatif tak melulu soal panggung, tetapi juga soal pemberdayaan.
Antusiasme tinggi dari pengunjung menjadi sinyal kuat bahwa ruang alternatif seperti ini sangat dirindukan. Pagelaran ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan gerakan budaya yang menegaskan: maju skena harus bersama, bukan saling sikut.
“Acara ini lahir dari keresahan dan kerinduan akan ruang yang tidak hanya menampilkan karya, tapi juga merangkul siapa pun yang ingin tumbuh bersama,” ujar Lukman saat ditemui di sela-sela acara.
Menurutnya, selama ini banyak talenta dan komunitas yang hidup, tapi berjalan sendiri-sendiri.
Lukman menekankan bahwa skena bukan soal siapa yang paling bersinar, tapi soal siapa yang bisa bertahan dan tumbuh bersama.
“Maju skena jangan saling sikut. Kita bikin ruang, bukan tembok. Itu kenapa kami namakan: Maju Skena Mundur Skena—karena apapun posisinya, kita tetap kena dampaknya bareng-bareng,” ujar Lukman.
Menyoal rencana ke depan, Lukman mengungkapkan bahwa titik pertama ini hanya permulaan.
“Kita sudah susun lima titik. Tiap titik punya nuansa dan potensi lokal masing-masing. Harapannya, ini jadi pemantik agar komunitas di Cianjur Selatan makin percaya diri dan saling dorong.
“Biar jadi ruang pulang. Tempat semua orang merasa punya bagian. Bukan cuma jadi penonton, tapi jadi pelaku,” tutup Lukman dengan semangat.***
Editor: Indra Arfiandi