Kebijakan Siswa Masuk Barak Militer Tuai Sorotan, Ono Surono Nilai Tidak Sesuai Aturan

CIANJURUPDATE.COM – Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengirimkan siswa-siswi SMP dan SMA ke barak militer untuk mengikuti pendidikan karakter mendapat sorotan tajam dari sejumlah pihak.

Di Kabupaten Cianjur, tercatat sebanyak 30 siswa SMP telah mulai mengikuti kegiatan tersebut sejak Selasa (6/5/2025) di Yonif Raider 300.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, menyayangkan kebijakan tersebut. Menurutnya, program ini tidak pernah dibahas atau disepakati bersama DPRD Jawa Barat.

Baca Juga: 30 Siswa SMP Ikuti Pendidikan Karakter di Barak Yonif Raider 300, Fokus Tangani Kenakalan Remaja

“Kami juga baru tahu dari media. Kalau pun program ini sudah berjalan, harus ada evaluasi serius karena berdasarkan informasi, kebijakan ini berpotensi melanggar sejumlah peraturan perundang-undangan,” ujarnya kepada Cianjur update usai rapat konsolidasi internal DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Jumat 9 Mei 2025.

Ono juga menyoroti bahwa tidak ada dalam kurikulum pendidikan nasional yang mengatur adanya pendidikan militer bagi siswa.

Ia menegaskan bahwa pendekatan semacam ini seharusnya tidak menjadi pilihan utama dalam membentuk karakter anak.

“Jawa Barat ini mayoritas penduduknya muslim, pesantren banyak dan budaya lokal kita sangat kuat. Pendidikan karakter seharusnya mengutamakan pendekatan berbasis agama dan budaya lokal,” lanjutnya.

Baca Juga: HMI Cianjur Tolak Kebijakan Militeristik untuk Siswa Nakal

Lebih jauh, Ono menyarankan agar pembentukan karakter siswa dilakukan melalui optimalisasi peran keluarga, sekolah, pondok pesantren, hingga lembaga sosial seperti panti rehabilitasi di bawah Dinas Sosial, sebelum akhirnya mempertimbangkan pendekatan militer.

“Barak itu harusnya jadi opsi terakhir, bukan yang pertama. Ini kesannya dipaksakan, karena gubernurnya gubernur konten,” katanya.

Ia juga menambahkan, daripada mengirim siswa ke barak militer, lebih baik melibatkan TNI dan Polri untuk datang langsung ke sekolah dan memberikan edukasi.

“Kalau TNI masuk ke sekolah, akan lebih mudah mendeteksi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Itu kan bisa dicatat dan ditindaklanjuti oleh guru,” jelasnya.

Baca Juga: Orang Tua Siswa Antusias Ikut Antarkan Anaknya ke Barak TNI Jalani Pembinaan Karakter

Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Cianjur, Susilawati, turut menyampaikan pandangan serupa. Ia menilai bahwa mengirim anak-anak ke barak militer seharusnya menjadi alternatif terakhir.

“Upaya lain seperti melibatkan TNI dalam edukasi di sekolah dan memberdayakan pesantren harus lebih diutamakan, apalagi masyarakat kita mayoritas muslim,” tegasnya.

Susilawati menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau dan mengevaluasi hasil dari program ini, khususnya di Cianjur.***

Editor: Indra Arfiandi, Penulis: Fauzi

Exit mobile version