CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten Cianjur terus berinovasi dalam menghadirkan pelayanan publik yang cepat, tepat, dan menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat Senin 17 November 2025.
Melalui strategi “jemput bola”, Pemkab Cianjur menggelar layanan terpadu Isbat Nikah massal yang mengintegrasikan proses hukum agama dengan penerbitan dokumen kependudukan di Kecamatan Pasirkuda.
Langkah ini merupakan implementasi nyata dari reformasi birokrasi, di mana negara hadir untuk memastikan setiap warga mendapatkan hak administrasi mereka tanpa prosedur yang berbelit.
Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, yang memantau langsung jalannya pelayanan tersebut, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam bersinergi dengan lembaga terkait untuk mempermudah urusan warga.
Baca Juga: Pemkab Cianjur Bantah Terbitkan KTP Palsu, Janji Benahi Soal Pelayanan Publik Dukcapil
“Jadi kita sekarang lagi di Pasir Kuda. Di sini pemerintah daerah, Disdukcapil dan juga Pengadilan Agama kita melaksanakan Isbat Nikah massal 100 pasangan,” ujar dr. Wahyu saat meninjau lokasi pelayanan.
Layanan “One Stop Service”
Terobosan utama dalam pelayanan publik ini adalah pemangkasan alur birokrasi. Jika biasanya masyarakat harus mengurus penetapan pengadilan dan pencatatan sipil secara terpisah, dalam program ini semua dilakukan satu pintu.
Dr. Wahyu menjelaskan bahwa hasil dari kolaborasi lintas instansi ini memungkinkan masyarakat membawa pulang seluruh dokumen legalitas negara pada hari yang sama, mulai dari identitas diri hingga akta anak.
Baca Juga: Dorong Pelayanan Publik yang Tertib, Bupati Cianjur Ajak Warga Manfaatkan Parkir Berlangganan
“Dan langsung mendapatkan KTP, KK, termasuk juga yang lain-lainnya. Kalau sudah punya anak dengan akte kelahiran anaknya,” terangnya.
Akses Menuju Bantuan Sosial dan Kesehatan
Lebih dari sekadar pencatatan administratif, Bupati Cianjur menyoroti bahwa kelengkapan dokumen ini adalah kunci bagi masyarakat untuk mengakses berbagai pelayanan publik lainnya yang disediakan negara.
Tanpa dokumen kependudukan yang valid, warga seringkali kesulitan mengakses layanan kesehatan gratis maupun program jaring pengaman sosial. Oleh karena itu, program ini menjadi solusi fundamental bagi kesejahteraan warga.
“Mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk mengurus surat-surat yang lain kan ya, untuk kesehatan, bantuan sosial dan lain sebagainya,” tegas dr. Wahyu mengenai tujuan jangka panjang program tersebut.
Menutup tinjauannya, Bupati menyampaikan apresiasi dan harapan agar ketertiban administrasi ini berbanding lurus dengan keharmonisan sosial di masyarakat.
“Mudah-mudahan terus menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, langgeng sampai maut memisahkan, anak-anaknya soleh solehah semuanya,” tutupnya.
