Warga Resah dan Curiga, Beberapa Ledakan Tabung Gas di Cianjur Karena Diduga Oplosan? Begini Tanggapan Hiswana

CIANJURUPDATE.COM – Insiden ledakan gas elpiji 3 kg di Kampung Pawenang, Cianjur, pada Sabtu (13/09/3025) yang melukai satu keluarga kini berbuntut panjang dengan munculnya keresahan di tengah masyarakat.

Berdasarkan laporan yang diterima Cianjur Update (13/9), banyak warga menyuarakan kekhawatiran mereka dan menuding maraknya peredaran gas oplosan sebagai akar masalah dari seringnya terjadi kebocoran, bukan sekadar kelalaian pemasangan.

Kecurigaan ini menjadi sorotan utama dalam interaksi warga di media sosial. Banyak yang mengaku telah mengalami masalah serupa, di mana tabung gas tetap bocor meskipun regulator dan karet pengaman (seal) telah diganti baru.

BACA JUGA: Ledakan Gas LPG 12 Kg Guncang Cianjur Dini Hari, Lansia 63 Tahun Alami Luka Bakar Serius

Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa kualitas gas yang beredar di masyarakat tidak sesuai standar.

“Banyak gas yang di oplos, jadi banyak yang bocor padahal saya udah ganti regulator, karet. Masalahnya emang di gas,” tulis seorang warganet dengan akun bernama Teh Neng.

Komentar tersebut diamini oleh warga lainnya yang mengaku mengalami “drama” setiap kali memasang tabung gas baru. Bahkan, ada yang menyebut praktik pengoplosan ini sudah menjadi rahasia umum untuk meraup keuntungan besar.

BACA JUGA: Ledakan Gas di Sindangbarang, Pasutri Alami Luka Bakar Serius

“Coba diusut gas oplos udah banyak banget jadi takut membahayakan sekali,” timpal akun Nenden Lusi Susanti, menyuarakan permintaan agar pihak berwenang turun tangan.

Selain menyoroti dugaan gas oplosan, warga juga menuntut pertanggungjawaban dari pihak terkait, terutama PT Pertamina, selaku penyedia gas bersubsidi.

Mereka merasa bahwa perusahaan tidak seharusnya hanya mengambil keuntungan tanpa memastikan keamanan dan kualitas produk yang sampai ke tangan konsumen.

BACA JUGA: Kebakaran Tabung Gas Pedagang di Acara Cianjur Manjur di Desa Mekarwangi, Klep yang Longgar Diduga Jadi Penyebabnya

“Harusnya ada pihak PT Pertamina yg bertanggung jawab, jangan mau untungnya saja,” tegas warganet Ian Si Kahiji.

Di sisi lain, dampak ledakan yang begitu dahsyat turut meninggalkan trauma bagi warga sekitar. Seorang saksi mata yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian mengungkapkan betapa kuatnya suara ledakan hingga disangka gempa bumi.

“Iya betul 5 rumah dari saya terdengar, tetangga dikira gempa,” tulis akun Aisyah Aryani.

BACA JUGA: Kebakaran Tabung Gas Pedagang di Acara Cianjur Manjur di Desa Mekarwangi, Klep yang Longgar Diduga Jadi Penyebabnya

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kabupaten Cianjur, Hedi Permadi Boy menuturkan penyebab ledakan pada tabung 3 kg hampir selalu berasal dari tiga komponen utama, yakni regulator, selang, dan karet seal.

Selain itu, kondisi tabung yang mungkin sudah melewati masa layak pakai juga bisa menjadi faktor. Hampir tidak ada potensi dari dugaan tabung gas yang dioplos.

“Kebanyakan itu dari regulator, karet, atau dari selang. Sebetulnya sih kalau misalnya regulatornya udah yang bagus, udah SNI (Standar Nasional Indonesia), insya Allah tidak akan terjadi apa-apa,” kata Hedi.

BACA JUGA: Tabung Gas Bocor, Warung Makan di Rancagoong Ludes Terbakar

Namun di sisi lain, jika terjadinya ledakan tabung gas karena diduga adanya pengoplosan gas, atau adanya dugaan praktik tersebut, Hedi meminta masyarakat untuk proaktif.

Ia mengimbau siapa pun yang memiliki bukti atau menemukan praktik pengoplosan untuk segera melapor ke Hiswana Migas, Polres, atau Polsek terdekat.

“Kalau misalnya sampai ada pengoplos di lingkungan sekitar masyarakat, tolong segera dilaporkan,” imbaunya.***

Exit mobile version