Viral Warga Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Wahyu Pastikan ke Disdukcapil: Tidak Terdata, Itu Palsu
CIANJURUPDATE.COM – Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, turun tangan langsung mengunjungi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur pada Sabtu 25 Oktober 2025, untuk memverifikasi kebenaran informasi yang viral di media sosial.
Informasi tersebut sebelumnya cukup meresahkan masyarakat karena menyebutkan adanya warga negara Israel yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan alamat di Cianjur.
BACA JUGA:Â Pelayanan Cepat dan Merata, Bupati Cianjur Tunjukkan Aksi Nyata di Cikadu
Bupati Wahyu Ferdian, didampingi oleh petugas Disdukcapil, melakukan pengecekan langsung di sistem kependudukan nasional. kemudian seorang petugas Disdukcapil memasukkan nama “Aron Geller” ke dalam sistem pencarian data WNI.
Setelah dilakukan pencarian dalam sistem kependudukan nasional, data dengan nama Aron Geller tidak ditemukan.
BACA JUGA:Â Dorong Pelayanan Publik yang Tertib, Bupati Cianjur Ajak Warga Manfaatkan Parkir Berlangganan
Petugas Disdukcapil menjelaskan bahwa sistem yang digunakan memiliki jangkauan pencarian nasional dan bersifat live. “Bisa, Pak. Bisa pencarian nasional,” jawab petugas.
Setelah memasukkan data yang tertera pada KTP viral, sistem menampilkan pesan: “Data tidak ditemukan.”
Petugas menambahkan, “Kalau data tidak ditemukan, berarti data ini atau data dengan nama Aron Geller tidak pernah terbit KTP-nya. Berarti KTP-nya palsu ini.”
BACA JUGA:Â Tinjau Langsung Lokasi Bencana, Bupati Cianjur Pastikan Penanganan Cepat dan Jamin Kebutuhan Mendesak Warga
Bupati Mohammad Wahyu Ferdian memastikan bahwa KTP yang beredar adalah palsu atau hoaks.
“Pentingnya kita mengkonfirmasi apa yang ada di berita, dan juga menggunakan data-data yang valid. Tadi sudah dicek di sistem dan itu skalanya nasional, langsung live [sebenarnya nasional],” ujar Bupati.
“Jadi tidak ada KTP atas nama Aron Geller, apalagi di Cianjur. Jadi itu berarti bikin sendiri KTP-nya, KTP palsu berarti ya,” tegasnya.***
Editor: Dadan Suherman
