SPPG Limbangsari Klarifikasi Dugaan Keracunan Makanan Gratis di MAN 1 Cianjur

Terkait proses produksi, Fahri menjelaskan bahwa pemasakan untuk sekolah dasar dimulai sejak pukul 02.00 dini hari, dengan pengemasan selesai pukul 08.00 dan distribusi dilakukan sesudahnya.
Khusus untuk MAN 1, makanan dimasak pukul 07.00 pagi, didiamkan (resting) selama satu jam, dikemas pukul 09.00, dan tiba di sekolah sekitar pukul 11.00 WIB.
“Sampel makanan memang kami simpan sesuai standar, sebagai antisipasi jika terjadi kejadian seperti ini. Kami juga mencatat siswa yang tidak mengonsumsi MBG dan yang masih memiliki sisa makanan,” pungkasnya.
Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, mengunjungi RSUD Sayang pada Senin (21/4) untuk menjenguk sejumlah siswa MAN 1 Cianjur yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).
BACA JUGA: Puluhan Pelajar MAN 1 Cianjur Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
Kunjungan tersebut dilakukan setelah ia menerima laporan bahwa banyak siswa yang dirawat dengan keluhan gejala keracunan.
Bupati menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti dari kejadian tersebut.
“Kami masih melakukan pengecekan. Beberapa siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, dan diare. Kita harus objektif menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, baik dari sampel makanan maupun muntahan siswa,” jelasnya.
Menurutnya, penanganan terhadap para siswa menjadi prioritas utama, dan pemerintah daerah akan memberikan pelayanan terbaik.
“Kami turut prihatin dan sedih atas kejadian ini karena ini menyangkut anak-anak kita. Tentu kita ingin memberikan perhatian lebih terhadap mereka,” ungkap Bupati.