Siswa SMP Cianjur Alami Perubahan Sikap Setelah Ikut Program di Yonif 300

“Beberapa dinas seperti Polres, Dinas Pariwisata, dan pihak perpustakaan daerah juga ikut serta memberikan materi. Kami mencoba menggabungkan pembinaan karakter dengan kearifan lokal dalam balutan pendekatan edukasi militer,” tambahnya.
Letkol Ardha juga menyebut bahwa pada awal program, sebagian peserta mengalami kesulitan beradaptasi karena perubahan rutinitas, seperti waktu tidur, makan, hingga aktivitas fisik yang intens. Namun, setelah dua hingga tiga hari, mereka mulai terbiasa dan menunjukkan antusiasme.
Ia menekankan bahwa pihaknya sangat memperhatikan kondisi peserta, termasuk jika ada yang berasal dari keluarga tanpa pendamping orang tua. Dalam kasus seperti itu, komunikasi tetap dilakukan dengan pihak sekolah.
Baca Juga: Rumah Warga Cibeber Dibobol Maling, Kerugian Capai Puluhan Juta
“Kalau ada yang tidak memiliki orang tua, kita batasi untuk tidak dijenguk langsung. Tapi kita tetap kirimkan dokumentasi berupa foto dan video ke pihak sekolah agar orang tua atau wali tahu apa yang dilakukan anak-anak selama pelatihan,” tambahnya.
Sementara itu Bupati Cianjur, dr. Muhamad Wahyu Ferdian, menyampaikan bahwa program pendidikan karakter untuk siswa dalam program Siswa Generasi Emas (Sigma) terus menunjukkan progres positif. Salah satu langkah terbaru adalah pengiriman puluhan siswa ke Bandung untuk mengikuti pendidikan lanjutan.
“Progres siswa ke barak sudah berjalan, dan kami juga menambah sekitar 26 siswa yang dikirim ke Bandung untuk jenjang SMA,” ujar Wahyu.***
Editor: Indra Arfiandi, Penulis: Fauzi