Berita

Satgas MBG Cianjur Investigasi Temuan SPPG, Standar B2SA dan Legalitas Wajib Ada

CIANJURUPDATE.COM – Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Cianjur melakukan monitoring dan investigasi terhadap pelaksanaan program MBG di salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Aku Cinta Cianjur (YACC) di Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber.

Kunjungan ini dilakukan setelah munculnya unggahan video viral di media sosial yang menyoroti menu makanan program MBG.

Anggota Satgas MBG Kabupaten Cianjur, Yadi Mulyadi, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan di lapangan, pihaknya menemukan adanya sejumlah kekurangan teknis, khususnya terkait takaran dan penerapan kaidah B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).

BACA JUGA: Pemkab Cianjur Stop Dapur MBG yang Belum Kantongi Sertifikat Higiene, 56 Tetap Beroperasi

“Masih ada kekurangan kilogram dan belum sepenuhnya sesuai dengan kaidah B2SA. Tapi kami tegaskan, menu yang viral itu bukan Basreng seperti yang disebutkan di media sosial, melainkan olahan dari pelaku UMKM setempat,” jelas Yadi Mulyadi kepada wartawan, Jumat (8/11/2025).

Menurutnya, meskipun bahan makanan yang digunakan memenuhi kandungan gizi dasar, pengelola di lapangan diimbau untuk lebih memperhatikan komposisi dan takaran ideal agar program MBG benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi penerima manfaat seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Selain itu, Yadi menyoroti soal tenaga ahli gizi di lokasi SPPG yang ternyata belum memiliki Surat Keputusan (SK) resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

BACA JUGA: Perketat Kualitas MBG, Ratusan Penjamah Pangan SPPG Cianjur Dapat Bimtek Khusus

“Ahli gizinya memang sudah ada, tapi SK-nya masih dalam proses di BGN. Seharusnya, sebelum kegiatan berjalan, legalitas itu sudah lengkap. Meski demikian, karena sifatnya mendesak, pelaksanaan tetap berjalan sambil menunggu proses administrasi selesai,” tambahnya.

Pihak Satgas menegaskan bahwa dalam konteks pengawasan program pemerintah, keterlibatan ahli gizi bersertifikat menjadi unsur wajib demi menjamin kualitas makanan yang diberikan.

“Kalau menurut Satgas, itu tidak boleh dijalankan tanpa SK. Tapi kami juga memahami situasi di lapangan yang mendesak. Karena itu kami berikan peringatan dan pembinaan agar segera dilengkapi,” tegas Yadi.

BACA JUGA: Hasil Lab Belum Keluar, Dinkes Cianjur Pastikan Kasus Dugaan Keracunan MBG di Gekbrong Masih Dalam Proses

Dari hasil kunjungan, Satgas memberikan peringatan resmi kepada pengelola SPPG agar memperbaiki takaran bahan makanan, mempercepat proses penerbitan SK ahli gizi, serta menambah jumlah tenaga dapur yang dinilai belum ideal.

“Idealnya yang memasak 5–6 orang, tapi di lapangan hanya satu orang. Ini jelas kelewahan untuk melayani 2.600 porsi per hari,” kata Yadi.

Satgas juga akan melakukan monitoring lanjutan terhadap laporan masyarakat yang beredar di media sosial mengenai dugaan menu tidak sesuai, termasuk laporan lain tentang menu telur di wilayah lain.

BACA JUGA: Imbas Dugaan Keracunan, Dapur Program MBG di Gekbrong Ditutup Sementara

“Untuk laporan lain seperti telur dan belakon, kami belum bisa menyimpulkan. Masih perlu kami konfirmasi di lapangan,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian telah menetapkan Keputusan Bupati Nomor 400.7.13/KEP.372-SETDA/2025 tentang Pembentukan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis Daerah Kabupaten Cianjur pada 13 Oktober 2025.

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari program nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan gizi anak sekolah.

BACA JUGA: Diduga Keracunan MBG, 16 Siswa SD dan SMP Raudhatul Mutaqqin Dilarikan ke Puskesmas

Satgas MBG Kabupaten Cianjur diketuai oleh Sekretaris Daerah dan melibatkan unsur lintas sektor, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, hingga akademisi dan organisasi profesi kesehatan seperti Persagi, IDI, dan IBI.

Program ini juga menjadi bagian dari komitmen Pemkab Cianjur dalam menekan angka stunting dan memperkuat ketahanan pangan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi dari bahan baku lokal.

Harapan dan Penegasan Pemkab
Bupati Cianjur menegaskan bahwa program MBG bukan hanya tentang menyediakan makanan gratis, melainkan tentang membangun generasi sehat dan berdaya saing.

BACA JUGA: Warga Cugenang Keluhkan Porsi dan Kemasan MBG untuk Ibu Menyusui: “Dibungkusnya Kayak Asal Banget”

“Kita ingin memastikan setiap anak Cianjur tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing. Program makan bergizi gratis ini menjadi investasi jangka panjang untuk generasi emas Cianjur,” kata Bupati.

Dengan adanya tindak lanjut dari Satgas MBG, Pemkab Cianjur berharap seluruh pelaksana program di lapangan dapat meningkatkan kualitas layanan, mematuhi standar gizi nasional, serta menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pelaksanaan.

Program MBG di Cianjur kini terus dievaluasi secara berkala oleh Satgas agar menjadi contoh implementasi kebijakan gizi daerah yang adaptif dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.***

Editor: Dadan Suherman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button