Berita

Rumah Warga di Cijedil Keluarkan Panas dan Getaran, Camat Minta Warga Tenang

CIANJURUPDATE.COM — Warga Kampung Cijedil RT 002/RW 004, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dibuat heboh setelah salah satu rumah warga mengeluarkan panas dan bau gas dari bagian teras sejak Selasa (11/11).

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran karena disertai bunyi dentuman kecil dan getaran yang terasa hingga malam hari.

Camat Cugenang, Ali Akbar, angkat bicara terkait laporan warga mengenai adanya bunyi letupan,getaran dan lantai yang terasa panas di salah satu rumah di wilayahnya. Menurutnya, laporan itu sudah diterima sejak tiga hari lalu dan langsung ditindaklanjuti.

Baca Juga: Warga Nyalindung Jalan Kaki ke Gedung Sate, Tuntut Kejelasan Kasus Dugaan Penyelewengan Dana PIP

“Laporan dari warga itu memang sudah tiga hari ke belakang kejadiannya. Ada bunyi letupan,getaran dan di lantai itu ada area yang panas. Kami sudah melaporkan ke SDM Provinsi dan BPBD Kabupaten”, ujar Ali Akbar, saat dihubungi Cianjur Update,pada Minggu (16/11/25).

Ia menjelaskan bahwa pada Sabtu kemarin, tim telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bersama Sekda Cianjur, Kepala BPBD, dan seorang pegawai SDM. Hasil pengecekan awal menunjukkan bahwa fenomena tersebut bukan disebabkan korsleting listrik ataupun masalah grounding.

“Memang setelah dicek, kemungkinan itu bukan dari korsleting listrik ataupun posisi ground listrik yang berdekatan,” ungkapnya.

Baca Juga: Hujan Deras Picu Longsor di Cugenang, Satu Rumah Terkubur

Ali Akbar menambahkan bahwa Kepala BPBD akan segera berkirim surat ke Badan Geologi untuk melakukan kajian lebih mendalam.

“Karena ini memang harus ada kajian lebih lanjut,” katanya.

Untuk sementara, pihak kecamatan telah meminta warga tetap tenang dan tidak membuat spekulasi. Namun, rumah tersebut disarankan untuk dikosongkan sementara waktu.

“Sudah disampaikan kepada warga agar tetap tenang, tidak usah berspekulasi. Tapi sebaiknya rumah tersebut dikosongkan dahulu,”* ujarnya.

Ia berharap kajian geologi nanti tidak menunjukkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Selain itu, pembongkaran lantai akan dilakukan apabila diperlukan dan sudah mendapatkan izin dari pemilik rumah.

“Kalau nanti akan dilakukan pembongkaran lantai supaya diperoleh hasil, itu sudah diizinkan oleh warganya. Nanti dilihat dulu apakah ini dari saluran gas atau sejenisnya, karena yang membingungkan ada spot panas di sekitarnya. Kita tunggu saja hasilnya,” ucapnya.

Baca Juga: Forkopimcam Kroscek Soal Warga Cugenang Tak Terima Bantuan Gempa 2022, Camat: Kami Carikan Solusinya

Pemilik rumah, M. Sadad (55), mengatakan kejadian itu pertama kali diketahui setelah dirinya merasakan sengatan panas pada wajah saat berada di teras. Ia sempat menduga sumber panas dan bau itu berasal dari instalasi listrik.

“Awalnya saya kira dari listrik. Sudah dicek beberapa kali oleh PLN, tapi tidak ada masalah. Jadi ternyata bukan dari listrik,” ujarnya, Minggu (16/11).

Menurut Sadad, pihak kecamatan dan desa juga sudah meninjau lokasi tersebut. Meski dirinya mencoba tetap tenang, ia mengaku beberapa kali mendengar suara dentuman kecil dan merasakan getaran di area rumahnya.

“Sudah tiga kali terjadi malam hari, dan siang juga pernah. Saya sampai tanya tetangga, ada gempa tidak? Ternyata tidak ada, berarti hanya di sini saja,” katanya.

Baca Juga: Momentum Sumpah Pemuda, Camat Cugenang Dorong Generasi Muda Jadi Agen Perubahan Pembangunan Daerah

Sadad mengaku telah melakukan pengecekan sederhana menggunakan alat pemanas dan kaleng untuk mengukur suhu di titik panas tersebut. Hasilnya, suhu mencapai sekitar 30-50 derajat Celsius, bahkan bisa dirasakan kuat hanya dengan menyentuh permukaan teras.

“Ini bukan rekayasa. Sengatannya jelas terasa. Saya sampai tulis suhunya sekitar 50 derajat Celsius,” ujarnya.

Meski sebagian anggota keluarga memilih mengungsi karena panik, Sadad memilih tetap bertahan di rumah sambil memantau kondisi.

“Saya tidur di sini saja sambil ngecek terus. Yang lain sudah pada ngungsi karena khawatir,” tuturnya.***

Editor: Indra Arfiandi 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button