banner 325x300
Berita

Ratusan Pecinta Alam Ikuti Pengenalan Konservasi di TNGGP

×

Ratusan Pecinta Alam Ikuti Pengenalan Konservasi di TNGGP

Sebarkan artikel ini
Para peserta Pramuka Saka Bakti Husada Cipanas saat mengikuti acara di Gunung Gede Pangrango. (Foto: Istimewa)

KLIK CIANJUR, Cipanas – Ratusan pecinta alam se-Indonesia mengikuti Pramuka Saka Bakti Husada Cipanas dibawah naungan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto – Kemenkes RI, mulai Jum’at hingga Minggu (1-3/7/2022).

Turut hadir dalam gelaran itu, unsur Pinsaka Bakti Husada Nasional Kak dr. Hariyadi Wibowo, SH., MARS dan Kak Eka Soni, SKM, MM beserta jajaran Pamong, serta Instruktur dan tamu undangan lainnya.

Tak hanya itu, acara tersebut berkerjasama juga dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dan beberapa organisasi relawan (volunteer) serta relawan lainya yang berada di kawasan TNGGP.

BACA JUGA: Pendakian Gunung Gede Pangrango Dibuka, Syarat Ketentuan Berlaku

Pamong Saka Bakti Husada BBPK Ciloto, Adi Hadinata mengatakan, kegiatan pengenalan konservasi alam ini didalamnya ada penanaman pohon, operasi bersih (Opsih) dan pendakian ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

“Tujuan kami dalam kegiatan ini mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam Konservasi Alam agar terciptanya lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan demi generasi mendatang,” kata Adi.

Lebih lanjut Adi menuturkan, peserta kegiatan ini terdiri dari Anggota Saka Bakti Husada yang berpangkalang di Bapelkes, Poltekkes Kemenkes se-Indonesia.

“Jadi ada peserta umum yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 124 orang,” sebutnya.

Menurut Adi, dari serangkaian acara, peserta pun mendapat materi Konservasi Alam dari BBTNGGP, Pembekalan Pendakian dari Organisasi Sukarelawan Montana, materi penaman dan pemeliharaan pohon dari perkumpulan relawan pembela Alam.

Selain itu, pada hari Sabtunya diselenggarakan aksi penanaman pohon bersama oleh peserta kegiatan di Kawasan Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango.

“Penanaman pohon ini juga kita lakukan sebagai bentuk melestarikan kawasan alih fungsi yang sebelumnya kawasan hutan produksi (Perhutani) menjadi kawasan hutan konservasi (TNGGP),” tuturnya.

Hadi menambahkan, dapat dilaksanakan secara berkala sekurang-kurangnya selama satu tahun sekali, dan akan menjadi salah satu program kerja unggulan Dewan Saka Bakti Husada Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto – Kemenkes RI.

LIHAT JUGA: Waspada! Ciri-Ciri dan Gejala Hepatitis yang Perlu Diketahui

“Ini sebagai momentum peran aktif generasi muda pada umumnya dan Saka Bakti Husada khususnya untuk mengambil bagian dalam pelestarian alam demi terciptanya bumi yang hijau,” ujarnya.

Terlebih, Adi mengatakan, kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango adalah salah satu Cagar Biosfer Dunia (UNESCO).

“Jadi sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk terus menjaga kelestariannya,” tutupnya. (ren)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan