Proyek Lampu Hias Rp 198 Juta Dikeluhkan Silau, Disperkim Cianjur Sebut Masih Tahap Uji Coba
CIANJURUPDATE.COM – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Cianjur akhirnya buka suara terkait keluhan warga soal lampu hias pohon yang dinilai menyilaukan di jalan protokol. Proyek dekorasi kota yang diketahui menelan anggaran sebesar Rp 198 juta dari APBDP 2025 ini disebut masih dalam tahap pelaksanaan dan uji coba.
Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Cianjur, paket pekerjaan bernama “Pemasangan Lampu LED Strip Pohon Pelindung” ini memiliki pagu anggaran Rp 200 juta. Proyek tersebut dimenangkan oleh pihak ketiga dengan nilai kontrak hasil negosiasi sebesar Rp 198.998.000.
Menanggapi sorotan publik terkait efektivitas anggaran dan gangguan kenyamanan visual tersebut, Pejabat Fungsional Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Disperkim Kabupaten Cianjur, Dani, menjelaskan bahwa pemasangan lampu ini bertujuan menata estetika kota agar lebih indah dan terang.
Baca Juga:Â Berniat Percantik Kota, Lampu Hias di Jalan Protokol Cianjur Justru Dikeluhkan Bikin Silau
“Pada dasarnya niat kami baik, yaitu dalam rangka menata, menghias, dan menjaga keindahan kota. Salah satunya kami memerlukan dekorasi berupa lampu hias agar suasana Cianjur menjadi lebih terang,” ujar Dani saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Alasan Pemilihan Warna
Terkait kritik mengenai warna lampu biru yang dianggap menyilaukan mata pengendara, Dani menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan seleksi. Ia menjelaskan alasan tidak menggunakan warna kuning emas (warm white) seperti di lokasi lain.
“Pemilihan itu sudah melalui proses seleksi. Kami memilih jenis dan warna lampu yang memang lembut (soft). Dari beberapa opsi yang ada, kami memutuskan untuk menggunakan dua jenis lampu tersebut. Kami tidak memilih warna warm white karena sudah digunakan di jalur Suroso hingga RSUD Sayang,” paparnya.
Baca Juga:Â Trotoar Taman Bomero Citywalk Dipercantik, Pengecatan Ulang Hingga Lampu Hias jadi Makin Ciamik
Evaluasi Teknis
Dani menegaskan bahwa kondisi lampu yang menyala saat ini belum bersifat final karena pekerjaan masih berlangsung. Pihaknya berjanji akan melakukan pengaturan ulang jika intensitas cahaya dinilai mengganggu.
“Saat ini masih dalam tahap pelaksanaan. Target kami akhir tahun ini semuanya rampung. Jadi intinya, semua harus dipastikan dalam kondisi menyala terlebih dahulu sebagai bagian dari uji coba,” kata Dani.
“Ke depannya akan ada pengaturan teknis. Lampu tersebut dilengkapi pengatur waktu (timer) pada setiap rangkaiannya. Jika dinilai terlalu rapat atau cahayanya mengganggu karena terlalu terang, nanti akan kami atur ulang,” tambahnya.
Selain aspek pencahayaan, Disperkim juga menerima masukan terkait keamanan instalasi kabel dan panel di area bawah pohon yang rawan terjangkau anak-anak.
“Nanti kami akan mencari metode pengamanan tambahan yang lebih ekstra, untuk memastikan tidak ada kebocoran arus listrik,” pungkasnya.***



