Peduli Sesama, Metty Triantika Turun Tangan Selamatkan Empat Jiwa Terpinggirkan di Sabandar Kidul

Sementara itu, Dede (34), anak ketiga dari enam bersaudara, menyampaikan kesedihannya yang dalam atas kondisi adik-adik dan keponakannya. Ia berharap bantuan psikiater bisa segera terwujud. Selama ini, keterbatasan ekonomi membuat impian tersebut sulit digapai.
Ia menceritakan selama beberapa tahun, BPJS dan administrasi keluarga ini tak rampung, dan penghasilan Dede sebagai sales serta Rendi sebagai buruh serabutan nyaris tak mencukupi untuk kebutuhan dasar sehari-hari.
Sebelumnya, keluarga ini bertahan hidup di rumah berukuran sekitar 3 × 4 meter. Mereka hanya mengandalkan bantuan warga sekitar, sementara empat anggota yang sakit tak bisa bekerja. Warga menggambarkan bagaimana mereka tampak diam di depan rumah atau pulang membawa sayur busuk dari pasar.
Menurut Ketua DPRD Cianjur perempuan pertama ini, Dinas Kesehatan sebenarnya sudah melakukan progres. Puskesmas Karangtengah telah memeriksa dan memberikan obat serta pendampingan psikososial.
“Ada progres terkait kondisi mental mereka sehingga mulai lebih tenang, lebih terbuka berinteraksi, dan tak lagi mengurung diri secara ekstrem,” ujar Metty.
Tiga dari empat kini tercatat sebagai peserta JKN, dan observasi pasien terus dilakukan untuk menentukan apakah diperlukan perawatan lebih intensif di rumah sakit jiwa.