CIANJURUPDATE.CO, – Ratusan para pedagang di kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang melakukan aksi protes kepada pemerintah setempat terkait kebijakannya mengenai penutupan pasar hewan yang berada disana. Proses unjuk rasa tersebut didasari karena kerugian harga jika pasar masih belum dibuka oleh pihak kecamatan.
“Rugine akeh mas, koyo tebone, katule, prawate, iki ngerugekne geden mas (Ruginya banyak mas, seperti makanannya, minumannya, dan perawat sapinya. Ini merugikan besar mas)” (Edi Slamet, Pedagang sapi)
Diduga penutupan tersebut didasari karena surat kebijakan yang dikeluarkan oleh bupati malang Drs. H. M. Sanusi terhitung sejak tanggal 12 Mei kemarin. Dalam surat kebijakan tersebut berisi perintah penutupan pasar hewan di kecamatan Gondanglegi dikarenakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK)
Sekitar 300 sapi di pasar tersebut suspek PMK, dikhawatirkan penyakit tersebut menular mengingat banyaknya sapi yang lain disertai dengan interaksi yang luas. Pihak kecamatan Gondanglegi juga mengajukan masalah tersebut kepada dinas peternakan setempat. Hal ini dikarenakan tuntutan warga disana.