Nelayan Pantai Jayanti Keluhkan Kolam Labuh Minim Kapasitas, Ratusan Perahu Terancam Tenggelam

CIANJURUPDATE.COM – Ratusan nelayan di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, kembali mengeluhkan kondisi kolam labuh yang dinilai tak memadai untuk menampung seluruh perahu nelayan.
Dari sekitar 750 nelayan aktif, hanya sekitar 100 perahu yang dapat tertampung di kolam labuh yang dibangun pemerintah, sementara sisanya terpaksa berlabuh di laut lepas.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cianjur, Relly Herajaya, menyebutkan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama saat musim pancaroba—peralihan dari kemarau ke musim hujan—yang kerap memicu ombak besar, banjir, dan cuaca ekstrem.
BACA JUGA: Ritual Laut di Pesisir Cianjur, Ratusan Nelayan Gelar Larung Sesaji ke-58 di Pantai Jayanti
“Setiap peralihan musim, hampir selalu ada kecelakaan laut. Rata-rata ada 5 sampai 15 perahu yang tenggelam setiap musim. Kerugian nelayan sangat besar, karena satu unit perahu lengkap dengan mesin dan peralatannya bisa mencapai lebih dari Rp100 juta,” ujar Relly.
Kolam labuh yang saat ini tersedia dibangun sejak tahun 2007, namun kapasitasnya belum pernah diperluas secara signifikan meski jumlah nelayan dan perahu terus bertambah. Sudah lebih dari 12 tahun para nelayan mengajukan permohonan perluasan kolam, namun belum ada realisasi.
Menurut Relly, agar dapat menampung seluruh perahu kalau jumlahnya 1.200 hingga 1.500 unit, dibutuhkan lahan seluas sedikitnya 2 hektare.
BACA JUGA: Dua Hari Pencarian, Nelayan Cianjur yang Hilang Akhirnya Ditemukan Meninggal di Laut Cikakap