Namanya Terkenal Hingga Ke Eropa, Inilah Sosok Tan Sin Hok Ahli Mikropaleontologi Asal Cianjur

Seperti buku yang ia tulis saat bekerja di jawatan pertambangan, milik pemerintah Hindia Belanda berjudul mikropaleontologi radiolaria dari Pulau Rote, NTT.
Karya lainnya berupa 63 entri (laporan, makalah dan disertasi) dengan tema paleontologi, termasuk sebagian tentang geologi ekonomi.
Saat itu tulisannya sangat berpengaruh bagi kekayaan ilmu pengetahuan di bidang geologi dan termasuk fosil, dengan menggagas nama species radiolaria yang dikenal di daratan Eropa dan Jepang bernama Pantanellium squinaboli, Eucyrtis hanni, Hemicryptocapsa capita dan Cyrtocapsa grutterinki.
Keluarga Kecil Tan Sin Hok
Dikutip dari brieven-tan-schepers.nl, Tan Sin Hok pernah menikahi seorang putri warga Belanda bernama Eida Schepers (1908-1983) tanggal 16 April 1929 seusai belajar di Belanda.
Mereka sempat tinggal di beberapa daerah di Kota Bandung, salah satu yang terkenal adalah tempat bernama alamat Van Hoytemaweg nomor 4, atau di Jalan Sumur Bandung.
Dengan Eida, Tan Sin Hok dikaruniai tiga orang anak yang masing-masing bernama Axel Tan Siang Tjoen (1932), Lisa Tan Hsi Chun (1935) dan Gijsbert Tan Bing Tjoen (1942).
Ia sempat tinggal di kamp-kamp pengungsian saat datangnya tentara Jepang ke Indonesia karena menjadi sasaran penahanan di penjara Sukamiskin, hingga dipisahkan dari keluarga dan dipindahkan ke Batavia.
Pada November 1945 ia terbebas dari tahanan dan sempat bertempat tinggal bersama rekannya di Carel Fabritiuslaan (Jalan Haji Wasid, dekat Taman Panatayuda, Bandung sekarang).
Hingga pada 30 November 1945 Tan Sin Hok meninggal duni akibat serangan rakyat pribumi di masa kekacauan pasca perang.