Menu MBG di Cianjur Tuai Kritik Warganet: “Seperti Masakan Tahlilan, Bukan Racikan Ahli Gizi”
CIANJURUPDATE.COM – Menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur kembali menjadi sorotan. Sejumlah orang tua murid mengeluhkan hidangan yang diterima siswa pada Kamis, 4 Desember 2025, di salah satu Sekolah di Kecamatan Pagelaran, Cianjur Selatan. Unggahan keluhan tersebut juga menuai beragam komentar warganet di Facebook.
Menu yang dibagikan oleh salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terdiri dari mi goreng, satu potong tahu kuning, tiga butir buah anggur, dan dikemas dalam bentuk Mika Plastik.
Dalam unggahannya di Akun Facebook pribadinya, salah satu orang tua siswa menyampaikan rasa syukur atas adanya program MBG yang digagas pemerintah pusat di era kepresidenan Prabowo. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat membantu masyarakat. Namun ia menyayangkan menu yang diterima anaknya tidak sesuai dengan harapan.
“Saya sebagai orang tua bersyukur ada program MBG di era pemerintahan Pak Prabowo. Tapi rasa syukur para orang tua perlahan menghilang. Di lapangan kenyataannya seperti ini. Menyalahkan pemerintah? Oh jelas tidak, pemerintah sudah menjalankan programnya dengan niat sangat baik untuk rakyat,” tulisnya, dikutip Cianjur Update, Selasa (9/12/2025).
Ia menambahkan, sejak awal dirinya tidak pernah mengomentari pro dan kontra terkait MBG. Namun kali ini ia merasa perlu bersuara karena menu yang diterima anaknya dinilai tak layak.
“Kami para orang tua sangat terbantu dengan adanya program ini. Termasuk saya. Dari awal munculnya MBG saya tidak pernah mengomentari apa pun, hanya menyimak. Tapi hari ini kena ke anak saya sendiri dan ini super duper jauh dari kata layak,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, pihak sekolah bahkan menolak menu MBG tersebut karena dianggap tidak memenuhi standar kelayakan.
“Bahkan hari ini sekolah menolak menu MBG dengan alasan tidak layak. Informasi tambahan, sebenarnya ada susu, tapi diberikan menyusul. Dan menu datang sesuai gambar, mi dibungkus mika plastik lalu dimasukkan ke kresek,” tulisnya.
BACA JUGA: Road to Muscab Vll BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
Unggahannya memicu beragam komentar dari warganet. Akun Linda Purnamasari menuliskan:
“Mau kenalan sama ahli gizinya, ih. Kalau lihat menu MBG kayak gini, MBG itu ‘B’-nya bergizi, bukan ‘baelah’ alias asal-asalan.”
Akun Ayy Ncex juga mengeluhkan hal serupa:
“Anak TK juga kak menu itu, malah susu nya ketinggalan.”
Komentar lain datang dari akun Mamah Aliya, yang menyoroti kompetensi pengelola dapur MBG:
“Kayanya pengelola MBG-nya juru masak yang suka masak buat haul/tahlilan, bukan ahli gizi yang seharusnya.”
Sementara akun Rizki Zanwar memberikan komentar bernada peringatan:
“Ini dari dapurnya pakai kap gini atau pakai misting terus dipindahin ke kap? Kalau dari dapurnya sudah pakai misting terus teteh posting kejelekannya, nanti bisa kena lapor juga soalnya, lho.”
Ia kemudian membalas komentar Rizki Zanwar dengan tegas bahwa unggahannya sesuai fakta.
“Saya ga akan berani up sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Kalau semua sesuai prosedur, untuk apa harus up? Kan begitu logikanya. Kalau ini tidak sesuai fakta, boleh lapor aja. Tapi sebelum lapor, temui dulu kepala sekolah atau pihak sekolah yang menolak menu MBG hari ini. Tanya langsung apa betul seperti ini atau saya yang hilang akal sehat karena memposting ‘kejelekan’. Hatur nuhun sudah saling mengingatkan,” tulisnya.
Hingga berita ini dimuat, belum ada informasi resmi mengenai dapur penyedia menu tersebut maupun tanggapan dari pihak pengelola SPPG.***



