OpiniPendidikan

Memperkuat Ketahanan Pangan Indonesia dengan Pengembangan dan Konsumsi Bahan Lokal

Oleh: Muhammad Syah Jehan, mahasiswa Program Studi Agribisnis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbanyak keempat dunia dengan luas areal penanaman singkong tahun 2019 sebesar 628.305 ha dan produksi sebanyak 16,35 juta ton, yang dihasilkan dari sentra produksi Provinsi Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DI Yogyakarta. (kominfo.jatimprov.go.id)

Saya berpendapat bahwa ketergantungan masyarakat Indonesia pada satu jenis bahan pangan pokok, yaitu beras, merupakan masalah yang sangat krusial dan harus segera diatasi. Ketergantungan ini tidak hanya membuat sistem pangan nasional menjadi rapuh terhadap gangguan pasokan, tetapi juga menimbulkan risiko besar ketika terjadi gagal panen atau gangguan distribusi beras. Jika masyarakat terus-menerus menganggap bahwa “belum makan kalau belum makan nasi”, maka diversifikasi pangan akan sulit tercapai dan ketahanan pangan nasional menjadi rentan.

Karena hal itu diversifikasi pangan berbasis bahan lokal merupakan solusi strategis untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Ketergantungan pada beras harus segera dikurangi dengan mendorong konsumsi dan produksi pangan lokal seperti singkong, jagung, dan sagu. Upaya ini membutuhkan dukungan kebijakan yang konsisten, edukasi masyarakat secara masif, serta pengembangan infrastruktur distribusi dan industri olahan pangan lokal. Jika semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda, terlibat aktif dalam perubahan pola konsumsi ini, maka ketahanan pangan nasional akan semakin kokoh dan berkelanjutan.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button