Bisnis

Jika US$114.000 Tercapai, Harga Bitcoin Berpotensi Breakout Menuju Level Baru

CIANJURUPDATE.COM – Harga Bitcoin (BTC) menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di tengah tekanan pasar global. Dalam 24 jam terakhir, BTC mencatat kenaikan hampir 4%, diperdagangkan di sekitar US$111.346, memperpanjang pemulihan yang dimulai sejak pekan lalu.

Namun, secara bulanan, Bitcoin masih mencatat penurunan 3,8%, menandakan bahwa reli bullish belum sepenuhnya stabil. Meskipun demikian, data on-chain dan analisis teknikal memberikan sinyal apabila Bitcoin berhasil menembus area resistance penting di sekitar US$114.000 hingga US$114.928.

Jika level ini ditembus, peluang breakout besar bisa membawa harga menuju US$117.615 bahkan US$121.440 dalam jangka pendek. Bagi trader yang ingin memanfaatkan peluang ini, memahami strategi dan cara trading crypto menjadi kunci untuk mengelola risiko dengan tepat di tengah volatilitas tinggi pasar crypto.

Sementara itu, harga Pengu menjadi salah satu aset crypto yang memiliki proyek dan tengah ramai dibicarakan di komunitas aset digital, juga menambah daya tarik tersendiri di sektor ini.

Terdapat beberapa aplikasi crypto yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak lebih dari 320+ token sehingga cocok untuk investor pemula maupun trader aktif dan professional.

Holder Mulai Kembali Akumulasi, Sinyal Kepercayaan Pulih

Data on-chain menunjukkan bahwa para holder Bitcoin mulai meningkatkan akumulasi mereka setelah fase koreksi yang cukup panjang. Holder Accumulation Ratio (HAR), metrik yang membandingkan jumlah holder yang menambah posisi dengan yang menguranginya, mengalami pemulihan signifikan.

Setelah sempat turun hingga 52,91% pada awal Oktober, kini rasio tersebut naik ke 55,53%. Ketika rasio HAR bertahan di atas 50%, hal itu menunjukkan bahwa investor jangka panjang kembali membeli alih-alih menjual, menandakan meningkatnya kepercayaan pasar.

Kondisi ini biasanya menjadi sinyal bullish awal bagi pasar, karena tekanan jual mulai berkurang dan permintaan terhadap Bitcoin meningkat secara perlahan.

Dalam konteks historis, setiap kali HAR menembus 55%, harga Bitcoin cenderung memasuki fase konsolidasi singkat sebelum naik lebih tinggi. Dengan demikian, peningkatan ini memperkuat kemungkinan bahwa pasar sedang mempersiapkan dorongan berikutnya ke atas.

Indikator NUPL Menunjukkan Potensi Rebound

Jika sebelumnya menggunakan indikator analisa HAR, maka untuk mengukur lebih detail maka kamu bisa menggunakan metrik Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) yang menunjukkan tren positif. Indikator ini melacak apakah pasar sedang dalam posisi untung atau rugi secara agregat.

Pada 17 Oktober lalu, NUPL sempat menyentuh titik terendah tiga bulan di 0,48, tetapi kini mulai bergerak naik menuju 0,50. Kondisi NUPL yang masih di bawah 0,50 menandakan bahwa banyak investor belum merealisasikan keuntungannya, sehingga tekanan jual atau profit-taking relatif rendah. Hal ini menciptakan ruang bagi kenaikan lanjutan tanpa banyak hambatan.

Secara historis, pola serupa terjadi pada 11 Oktober, di mana penurunan NUPL mendahului reli harga Bitcoin dari US$110.810 ke US$115.321 hanya dalam dua hari. Pola ini memberi indikasi bahwa pasar bisa kembali mengulangi skenario serupa, fase akumulasi diikuti dengan kenaikan cepat.

Struktur Grafik: Falling Wedge Mengisyaratkan Pembalikan Bullish

Dari sisi teknikal, grafik harian Bitcoin menampilkan formasi falling wedge, yaitu pola pembalikan bullish yang sering kali menjadi sinyal awal kenaikan signifikan. Dalam pola ini, dua garis tren bergerak menyempit ke bawah dengan volume yang menurun, menandakan melemahnya tekanan jual.

Dilansir dari Pintu Market harga Bitcoin hari ini sekitar US$109.472, setelah sebelumnya berada di harga sekitar US$111.323, yang sebelumnya merupakan resistance kuat, menjadi support baru. Kondisi ini memperkuat argumentasi bahwa tekanan beli mulai mendominasi.

Baca Juga: Whale Pindahkan Bitcoin $170 Juta dan Dominasi USDT Melemah

Apabila harga mampu menembus garis atas wedge di sekitar US$112.242, maka konfirmasi breakout baru akan muncul. Penutupan harian di atas US$114.928 akan memperkuat sinyal bullish dan membuka jalan menuju US$117.615, dengan target lanjutan di US$121.440.

Level-Level Penting yang Perlu Diperhatikan Trader

Untuk trader harian, level-level teknikal berikut dapat menjadi acuan:

  • Support utama: US$108.918
  • Support tambahan: US$103.545 (batas bawah wedge)
  • Resistance kunci: US$114.928
  • Target jangka pendek: US$117.615 – US$121.440

Jika harga Bitcoin gagal bertahan di atas US$108.918, bias bullish jangka pendek bisa melemah. Hal ini dapat membawa harga kembali menguji US$103.545, yang menjadi batas bawah wedge dan area konsolidasi utama.

Namun, jika tekanan beli meningkat dan volume mendukung breakout, peluang reli menuju US$120.000 tetap terbuka lebar.

Sentimen Pasar dan Likuiditas: Kembali Positif Setelah Tekanan FOMC

Pasar crypto sempat tertekan menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC), di mana investor mengantisipasi potensi perubahan kebijakan suku bunga. Namun, setelah hasil rapat menunjukkan kebijakan yang relatif stabil, aliran dana ke aset berisiko seperti crypto mulai meningkat.

Likuiditas di bursa spot dan derivatif juga mencatat kenaikan moderat, menandakan bahwa pelaku pasar mulai kembali aktif. Sementara itu, open interest di pasar futures Bitcoin meningkat sekitar 6% dalam seminggu terakhir, memperlihatkan adanya minat baru dari investor institusional maupun ritel.

Dengan meningkatnya partisipasi ini, tekanan beli terhadap BTC diperkirakan akan tetap tinggi sepanjang pekan, terutama jika sentimen makro tetap kondusif dan dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.

Dukungan Fundamental dan Pandangan Jangka Menengah

Selain faktor teknikal, fundamental Bitcoin juga menunjukkan kekuatan. Aktivitas jaringan meningkat, dengan jumlah alamat aktif harian mendekati 950.000, level tertinggi sejak Mei 2024. Hash rate Bitcoin juga bertahan di dekat rekor tertingginya, menandakan keamanan jaringan yang solid.

Dari sisi institusional, laporan terbaru menunjukkan bahwa dana investasi berbasis crypto mencatat arus masuk positif selama empat minggu berturut-turut. Hal ini menandakan bahwa investor besar mulai melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Selain itu, penguatan harga di atas US$114.000 bisa menjadi pemicu bagi lebih banyak investor baru untuk masuk, menciptakan efek domino positif terhadap permintaan.

Breakout Besar di Depan Mata

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan secara keseluruhan, kombinasi antara sinyal on-chain (HAR dan NUPL), pola teknikal (falling wedge), serta perbaikan sentimen pasar mendukung potensi breakout Bitcoin di atas US$114.000.

Jika penutupan harian mampu bertahan di atas level tersebut, momentum bullish berpeluang mendorong harga menuju US$117.615 hingga US$121.440. Namun, seperti biasa, volatilitas tetap menjadi faktor penting yang harus diwaspadai.

Trader disarankan untuk menerapkan strategi manajemen risiko yang baik dan memperhatikan reaksi harga di level-level teknikal kunci sebelum mengambil posisi besar.

Dalam jangka menengah, prospek Bitcoin tetap positif, terutama jika adopsi institusional terus meningkat dan kondisi makro global mendukung aset digital. Dengan demikian, US$114.000 bukan sekadar angka psikologis, melainkan gerbang menuju fase bullish baru yang lebih kuat bagi Bitcoin.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor. ***

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button