Berita

Jembatan di Kadupandak Cijati Cianjur Putus, Akses Warga Terganggu

CIANJURUPDATE.COM – Jembatan yang menghubungkan antar dua kecamatan di Kadupandak dan Cijati Kabupaten Cianjur terputus, hingga mengakibatkan akses warga dan anak sekolah terganggu.

Jembatan tersebut belum diperbaiki sejak 2021 hingga saat ini.

Wakil Kepala Sekolah MA Bojong Jati Edi Wahyu, mengatakan, putusnya jembatan tersebut mengakibatkan aktivitas pendidikan menjadi terhambat, dikarenakan mereka harus mengambil jalan yang lebih jauh.

BACA JUGA: BPBD Cianjur dan Provinsi Jabar Tinjau Kerusakan Sayap Jembatan Cianjur Girang

“Karena jembatan tersebut sudah tidak ada jadi mereka harus mengambil akses jalan lain. Siswa yang tinggal di seberang atau di Kecamatan Kadupandak mereka harus menempuh perjalanan ke sekolah sekitar setengah jam Jika menggunakan kendaraan motor,” ungkapnya, Kamis 4 Desember 2025.

Namun, ada juga beberapa anak sekolah yang menyeberang melalui bekas jembatan tersebut menggunakan perahu rakit.

“Dengan akses jalan yang lebih jauh, anak sekolah yang tinggalnya di Kecamatan Kadupandak mereka menyeberang menggunakan perahu rakit dan itu sangat membahayakan apalagi jika debit air meningkat,” ujar dia.

BACA JUGA: Banjir Terjang Dua Kecamatan di Cianjur, Jembatan Putus Lahan Pertanian Lumpuh

Menurut Edi, jika debit air sungai Cibuni meningkat mereka di izin kan untuk tidak hadir dalam pembelajaran, dikarenakan bahayanya akan hal terjadi.

Sambung dia, ketika air sungai Cibuni meningkat disaat jam pulang sekolah, ada beberapa anak sekolah yang tidak pulang ke rumah mereka masing-masing.

“Iya mereka ada yang tinggal di pondok pesantren jadi mereka menginap disitu atau ada juga yang menginap di rumah sodaranya,” terang dia.

BACA JUGA: Banjir Terjang Dua Kecamatan di Cianjur, Jembatan Putus Lahan Pertanian Lumpuh

“Total siswa yang berada di wilayah seberang atau di Kecamatan Kadupandak itu sekitar 150 siswa,” tambahnya.

Edi Mengharapkan, agar jembatan tersebut dibangun kembali dengan secepatnya mungkin, karena banyak aktivitas warga dan siswa yang terhambat.

“Agar jembatan tersebut di bangun secepatnya mungkin, karena menunjang kegiatan para warga, pertanian, kesehatan, layanan untuk ekonomi, dan pendidikan,” pungkasnya. ***

Editor: Dadan Suherman

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button